PEKANBARU, iNews.id - Rekaman video berdurasi singkat beredar di media sosial menampilkan ulah seorang wali murid yang marah-marah ke pengurus pondok pesantren (ponpes). Motifnya karena dia tidak terima sang anak dikeluarkan dari sekolah tersebut.
Video viral tersebut diketahui berada di lingkungan Ponpes Al Mujtahadah, Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru.
Wali murid, Hendrizal, mengaku emosi karena anaknya yang berinisial BR tak dapat mengikuti ujian dan dikeluarkan dari ponpes. Namun dia mengaku, sempat berdialog baik-baik dengan dua pengurus tersebut, perempuan yang disapa Umi dan ustaz bernama Riko.
"Yang viral itu saat bagian terakhir saja. Awal-awal saya mediasi dengan keduanya dan bicara baik-baik," kata Hendrizal kepada iNews di Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (5/3/2020).
Menurut dia, saat bertamu ke ponpes tersebut, kedua pengurus itu sempat enggan menemuinya. Hendrizal pun sabar menunggu mereka hingga akhirnya bisa bertatap muka dan melakukan mediasi.
Ketika itu, dia memohon agar pihak ponpes mau menerima sang anak kembali bersekolah di sana. Tapi permintaannya itu ditolak secara tegas, sehingga emosinya meluap.
"Anak saya diminta supaya ambil Paket C. Kalau tahu seperti itu, kenapa dari awal saya sekolahkan. Mending dari awal saya suruh dia ikut Paket C, jadi tidak habiskan uang," ujar dia.
Saat ini, kata Hendrizal, persoalannya sudah selesai setelah dilakukan mediasi dengan berbagai pihak, termasuk Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) dan keluar rekomendasi atas masalah itu.
"Sudah selesai. Tapi anak saya cuma saya suruh ikut ujian saja," katanya.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait