Prajurit TNI yang membantu penanganan gempa di Palu, Donggala, Sulteng. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.idGempa susulan masih kerap terjadi di Kota Palu dan daerah sekitarnya di Sulawesi Tengah (Sulteng). Usai gempa berkekuatan 7,4 skala richter (SR) yang memicu tsunami, Badan Metorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sudah terjadi 494 gempa susulan hingga Senin (8/10/2018) pukul 08.00 WIB.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dari ratusan gempa susulan itu, hanya 15 gempa yang dirasakan masyarakat.

"Kami lihat bagaimana besaran dan frekuensi gempa tampak semakin menurun, baik kekuatan magnitudo-nya mau pun jumlah frekuensinya," kata Sutopo saat jumpa pers di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin (8/10/2018).


Sutopo menjelaskan terjadinya gempa susulan menunjukkan tanda lempeng bumi mencari keseimbangan antarsesar gempa. "Itu menandakan sesar yang di Palu Koro menuju proses keseimbangan. Perlu berhari-hari sampai akhirnya normal, maka warga harus tetap tenang," ujarnya.

Di samping itu, BNPB mencatat jumlah korban jiwa akibat gempa 7,4 SR dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulteng, mencapai 1.948 orang hingga Senin (8/10/2018) pukul 13.00 WIB. Sementara angka jumlah pengungsi mencapai 74.444 orang, yang tersebar di 147 titik pengungsian. Tercatat pula gempa merusak 65.733 rumah dan bangunan.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network