Ratusan bidan dan perawat berdemonstrasi di depan RSU M Natsir Solok untuk menuntut transparansi keuangan di Solok, Sumbar, Senin (13/1/2020). (Foto: Antara)

TERNATE, iNews.id – Di tengah mewabahnya virus corona (Covid-19), puluhan tenaga medis di Rumah Sakit Chasan Boesorie Ternate, Maluku Utara (Malut) mengancam akan mogok kerja jika pemprov tak kunjung membayar tunjangan penghasilan pegawai.

Ancaman mogok kerja itu dilakukan puluhan tenaga medis di ruang rapat lantai dua Rumah Sakit Chasan Boesorie, Senin (30/3/2020).

Para tenaga medis tersebut sudah tidak menerima tunjangan penghasilan sejak 2019. Mereka juga mengeluhkan minimnya alat pelindung diri atau (APD) untuk menangani pasien virus corona.

Mereka menuntut agar Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba segera mencairkan dana tunjangan penghasilan pegawai mereka.

Perwakilan perawat, Ivan Husni mengatakan, jika tuntutan tenaga medis ini tidak segera direalisasikan mereka mengancam akan menggelar aksi susulan. “Kami minta tunjangan penghasilan segera dicairkan,” katanya.

Dewan Pengawas Ikatan Apoteker Maluku Utara, Muclis Marhaban mengatakan, selain persoalan tunjangan penghasilan para tenaga medis juga mengeluhkan minimnya alat pelindung diri atau (APD) di RSUD Chasan Boesorie Ternate. “Padahal tenaga medis merupakan garda terdepan dalam menangani kasus corona di Maluku Utara,” katanya.

Dia mengatakan, mogoknya tenaga medis ini akan berdampak buruk pada pelayanan di rumah sakit. Terlabih khusus pada pelayanan di ruang isolasi Covid-19 yang saat ini terdapat satu pasien positif dan 9 pasien dalam pengawasan (PDP).

Sekertaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Samsudin Abdul Kadir memahami kondisi yang dialami para tenaga medis. Namun, dia berharap tenaga medis bijak dengan kondisi yang ada saat ini.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network