NAGEKEO, iNews.id – Pencarian tiga korban banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, memasuki hari keempat pada Jumat (12/9/2025). Tim gabungan mengerahkan drone thermal untuk memperluas area pencarian dan meningkatkan efektivitas operasi.
Penyisiran dilakukan sepanjang aliran kali Desa Sawu hingga muara sejauh 5,33 kilometer. Sementara itu, drone thermal mencakup area pencarian seluas 7,49 kilometer.
Kepala Kantor SAR Maumere, Fathur Rahman, menjelaskan bahwa drone thermal berfungsi mendeteksi panas tubuh manusia maupun sumber panas lain. “Alat ini sangat efektif digunakan di area sulit seperti hutan lebat, reruntuhan bangunan, jurang, atau lokasi minim cahaya. Bahkan bisa dipakai untuk operasi malam hari,” katanya.
Selain membantu menemukan korban, penggunaan drone thermal juga meningkatkan keamanan tim SAR. Perangkat ini memungkinkan pemantauan area berbahaya lebih dulu sebelum petugas masuk langsung ke lokasi. Dari sisi waktu, metode ini dinilai jauh lebih efisien dibandingkan pencarian manual.
Banjir bandang yang menerjang Desa Sawu pada Senin (8/9/2025) lalu menewaskan delapan warga. Bencana tersebut juga merusak areal pertanian, perkebunan, rumah warga, jalan, serta jembatan. Sehari sebelumnya, Kamis (11/9/2025), tim SAR berhasil menemukan jasad bayi berusia 13 bulan bernama Achiles Agustinus Busa Jago sekitar 2 kilometer dari rumahnya.
Hingga Jumat sore, tiga korban lainnya masih belum ditemukan. Tim SAR gabungan menyatakan operasi pencarian akan terus dilanjutkan sampai seluruh korban berhasil dievakuasi.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait