MANADO, iNews.id – Puluhan turis asal China yang sedang berwisata di Pulau Lihaga, Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut) terjebak badai. Mereka berhasil dievakuasi petugas Badan Keamanan Laut (Bakamla) dengan Kapal Gajah Laut 4804, Kamis, (27/12/2018) malam.
Proses evakuasi 93 turis asal Negeri Tirai Bambu itu mengalami kendala akibat badai dan gelombang tinggi. Armada boat yang dimiliki MM Travel pun tidak bisa mendekat ke Pulau Lihaga untuk menjemput para wisatawan tersebut. Pihak MM Travel kemudian menghubungi kantor pangkalan Zona Maritim Tengah Bakamla untuk meminta bantuan evakuasi.
"Informasi yang didapatkan oleh Komandan Pangkalan Armada Serei itu kemudian diteruskan ke kantor Zona Maritim Tengah dan Kepala Zona Maritim Tengah, Brigjen Pol Bastomy Sanap langsung mengarahkan untuk melaksanakan bantuan evakuasi dengan koordinasi dan aksi cepat penyiapan KN Gajah Laut 4804," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Ops Bakamla Zona Maritim Tengah, Kolonel Bakamla Heriwansyah P Agam, Jumat (28/12/2018).
Dia menjelaskan, proses evakuasi sedikit terhambat karena lokasi yang tidak memiliki dermaga, sehingga KN Gajah Laut hanya mampu mendekat dan tahan posisi sekira 170 meter dari darat dan proses evakuasi dilakukan dengan menggunakanan armada boat.
"Sekira 93 WNA baik wanita, pria, balita dan anak-anak yang terjebak badai akhirnya berhasil dievakuasi semuanya ke Pangkalan Armada Serei pukul 23.45 Wita untuk selanjutnya kembali ke Manado menggunakan bus," tandas Heriwansyah.
Sebelumnya, Syahbandar Manado, Sulawesi Utara (Sulut) melarang berlayar bagi kapal penumpang dan barang yang hendak berlayar ke sejumlah pulau di Sulut.
Larangan itu dikeluarkan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan ( KSOP) Manado menyusul cuaca buruk dan ekstrem di perairan Manado. "Situasi terkini angin dan gelombang masih cukup tinggi jadi kapal-kapal belum kami berangkatkan kami tunda keberangkatan sampai dengan cuaca membaik kembali," kata Kepala KSOP Manado, Stanislaus Wetik, Kamis (27/12/2018).
Menurut Wetik, pelarangan dilakukan sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan sambil pihaknya terus memantau kondisi serta peringatan dari BMKG Sulut. "Hari ini, ada tiga kapal tujuan Talaud, Tahuna dan Siau kami larang berangkat karena cuaca buruk," kata Wetik.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait