LAMPUNG BARAT, iNews.id - Sesosok mayat laki-laki tua ditemukan tergeletak tak bernyawa di kebun kopi di Gunung Batu Dusun Marga Utama 1, Pekon Puralaksana, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, Kamis (8/10/2020) sore, pukul 18.00 WIB. Korban diketahui bernama Subaidi (69), warga Pekon Srimenanti, Kecamatan Air Hitam.
Korban pertama kali ditemukan istrinya, Sriwahyuni (55). Kronologi penemuan korban berawal saat Sriwahyuni yang khawatir karena suaminya tak kunjung pulang. Dia lalu berinisiatif pergi ke kebun untuk mencari suaminya Tak disangka-sangka, setelah mencari selama satu jam, dia menemukan Subaidi tergeletak tak bernyawa di bawah pohon kopi.
"Sudah sore hari kok belum juga pulang ke gubuk, saya khawatir kan. Lalu saya mencari di kebun dan melihat suami saya sudah tergeletak di bawah pohon kopi dalam keadaan meninggal dunia. Saya langsung memanggil anak saya untuk laporan kepada aparat pekon (desa)," kata Sriwahyuni, Jumat (9/10/2020).
Kapolsek Sumber Jaya Kompol Kadengan mengatakan, setelah mendapat laporan dari aparatur desa, petugass langsung bertindak cepat menuju lokasi penemuan mayat Subaidi. Anggota Polsek Sumber Jaya bersama Tim Dokter Puskesmas Fajar Bulan dr Iwan Suryana sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Mayat korban juga sudah divisum untuk memastikan penyebab kematiannya.
"Kami sudah melakukan olah TKP bersama tim Dokter Puskesmas Fajar Bulan. Hasilnya, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada korban. Korban murni meninggal dunia karena sakit serangan jantung). Ditambah dengan keterangan keluarga bahwa korban memang dalam keadaan sakit asam urat dan jantung," kata Kapolsek Sumber Jaya.
Kapolsek mengatakan, korban dan istrinya merupakan pekerja upahan di kebun tersebut. Setelah jenazah korban divisum, polisi menyerahkannya kepada keluarga untuk dimakamkan di TPU setempat di Pekon Srimenanti, Kecamatan Air Hitam.
"Jadi korban dan istrinya ini bekerja sebagai upahan/maruh di kebun itu dan tinggal di gubuk. Saat ini jenazah sudah kami serahkan ke pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan," ujarnya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait