BENGKAYANG, iNews.id - Seluruh personel Polres Bengkayang yang beragama Islam menggelar salat Istisqa dan berdoa bersama. Mereka memohon turun hujan di daerah tersebut, sehingga mengurangi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kabag Ops Polres Bengkayang, Kompol Suanto mengatakan, saat ini kabut asap akibat dari karhutla semakin parah. Ditambah dengan minimnya curah hujan yang turun.
"Salah satu caranya dengan melaksanakan salat Istisqa dan zikir bersama memohon kepada Allah SWT agar segera menurunkan hujan," kata Suanto saat dihubungi wartawan di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (9/8/2019).
Suanto menambahkan, kemarau berkepanjangan memberikan dampak pada kebakaran hutan dan lahan. Ini terjadi karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.
Sementara itu, dia yakin, karhutla ini bagian dari ujian Allah SWT. Karena itu, menurut dia, manusia perlu mendekatkan diri, serta memohon ampunan dari dosa-dosa.
"Dengan dilakukannya salat Istisqa, merupakan satu di antara ikhtiar kita ini diharapkan segera hujan turun. Sehingga kabut asap bisa segera hilang," ujar dia.
Pihaknya pada hari ini juga telah memerintahkan kepada para Kapolsek untuk melakukan salat Istisqa di wilayahnya masing-masing dengan mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama memanjatkan doa minta diberikan hujan.
Salat Istisqa yang dilaksanakan di Masjid An Nur Polres Bengkayang digelar usai pelaksanaan salat Jumat. Imam dalam salat tersebut yakni, Ketua MUI Kabupaten Bengkayang Maulidin dan dilanjutkan doa bersama.
Tidak hanya personel Polres Bengkayang yang beragama Islam, mereka yang beragama nonmuslim juga ikut memohon doa dengan keyakinan masing-masing.
Terkait daerah rawan kebakaran hutan dan lahan, ada lima kecamatan di Kabupaten Bengkayang. Kelimanya yakni, Kecamatan Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan, Jagoi Babang, Seluas dan Menterado.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait