PONTIANAK, iNews.id – Kasus kekerasan terhadap guru oleh murid kembali terjadi. Kali ini peristiwa yang menodai citra dunia pendidikan itu dialami Nuzul Kurniawati, seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Darussalam di kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Informasi yang dihimpun iNews, guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII itu dipukul dan dianiaya siswa berinisial NF saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. Penganiayaan itu bermula lantaran siswa NF tak menerima teguran guru saat sedang asyik bermain game di ponsel saat jam pelajaran, Rabu 7 Maret 2018.
Bukannya merasa bersalah dan memperbaiki perilakunya, NF justru bereaksi dengan mengambil kursi plastik tempat duduk dan menghantamkan ke arah kepala gurunya dari belakang. Tak cukup sampai di situ, saat kondisi gurunya sempoyongan akibat penganiayaan itu, ia masih sempat mengambil ponselnya dan melemparkannya tepat ke arah samping wajah guru perempuan itu hingga ponselnya hancur. Seketika, darah segar pun mengalir keluar dari dalam telinga guru tersebut.
Rekan-rekan guru yang mengetahui kejadian itu langsung melarikan korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarso, Pontianak, untuk segera mendapatkan perawatan. Akibat penganiayaan itu, Guru Nuzul mengalami luka memar dan bengkak di bagian wajah sebelah kanan hingga telinga.
Pantauan iNews di rumah sakit tempat korban menjalani perawatan, tampak sejumlah penyidik Polsek Pontianak Timur yang mengambil keterangan korban terkait kronologi penganiayaan tersebut. Meski menahan sakit, namun guru Nuzul secara lancar menjawab seluruh pertanyaan penyidik. Di ruang perawatan tampak juga sejumlah rekan-rekan kerjanya dan beberapa anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pontianak. Kedatangan mereka untuk menjenguk dan memberikan dukungan bagi guru yang menjadi korban aniaya siswanya.
Guru Nuzul menceritakan, dia hanya menjalankan tugasnya untuk mendidik para siswanya. Karena saat proses belajar mengajar, siswa NF hanya sibuk bermain ponsel. “Saya paham sifat anak didik satu ini sedikit keras. Karena itu saya menasehati dan memintanya baik-baik untuk mengikuti pelajaran, serta mengingatkannya agar tidak kasar dan menghormati gurunya. Kemudian saya mengambil ponsel itu dan tiba-tiba siswa NF mengambil kursi dan memukul kepala saya. Dia (Siswa NF) juga mengambil ponsel yang terjatuh dan melemparkannya ke wajah saya," tuturnya.
Kondisi korban saat ini sudah berangsur membaik, setelah mendapatkan perawatan medis. Sementara pelaku yang diketahui seorang anak yatim itu masih diperiksa di Polsek Pontianak Timur. Selain itu, pihak sekolah juga sudah berupaya memediasi agar masalah itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan, walau sudah ada laporan masuk ke pihak kepolisian.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait