Polisi dan Disnakertrans Provinsi Jambi saat memeriksa lokasi kecelakaan kerja di sebuah pabrik triplek di Muaro Jambi.(ANTARA/HO/).

JAMBI, iNews.id - Seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jambi, bernama Firmansyah alias Emen (17) tewas setelah terjepit mesin hot press atau mesin pres tripleks saat magang di PT SGS, Senin (31/10/2022). Usai kejadian itu, Tim Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) turun tangan mencari penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. 

Kepala Bidang Pembinaan Pengawasan Tenaga Kerja (Binwasnaker)  dan Hubungan Industri Disnakertrans Provinsi Jambi Dedy Ardiansyah mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang mengetahui kejadian kecelakaan kerja di PT SGS yang berlokasi di Desa Sarang Burung, Kabupaten Muaro Jambi itu.

Ia mengaku, pasca-kejadian itu sejauh ini pihak perusahaan cukup koperatif untuk memenuhi panggilan Disnakertrans untuk memberikan keterangan.

"Ada enam orang yang dimintai keterangan dan kita akan gali dahulu keterangan dari saksi yang ini, bila butuh lainnya kita akan panggilkan," katanya, Senin (3/11/2022).

Sejauh ini, pihak Disnakertrans masih membutuhkan data dan informasi terkait kejadian kecelakaan kerja yang menewaskan siswa magang tersebut.

Data yang dikumpulkan itulah yang akan menjadi dasar penetapan untuk pemberian sanksi atau kebijakan lainnya.

"Kita akan selesaikan terlebih dahulu pengambilan keterangan ini perkembangannya seperti apa, baru apakah kita berikan dalam bentuk sanksi atau lainnya," ujarnya.

Dapat bantuan
  
Dedy mengatakan, kendati yang tewas dalam bekerja itu peserta magang, namun dia berhak mendapatkan santunan yang sesuai dengan jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Dia juga berhak mendapatkan santunan," ungkapnya.
 
Untuk menghindari kejadian serupa terulang, Disnakertrans Jambi akan lebih meningkatkan pembinaan, pemeriksaan dan pengujian dalam penegakan norma-norma K3 di lingkungan kerja.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan mencoba membuat telaah terkait kejadian yang terjadi pada peserta magang itu.

"Kita nanti akan sampaikan langsung kepada Pak Gubernur Jambi melalui kepala dinas, sehingga ini menjadi terobosan yang perlu dibicarakan dengan dinas terkait," ujarnya.
 
Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, ia pun berharap agar para peserta magang lebih terpantau yang dilakukan oleh sekolah, baik itu umum ataupun SMK kejuruan sehingga ke depan aktivitas mereka  lebih termonitor.

"Sebelum magang tentunya akan diberikan pembekalan terlebih dahulu terkait SOP-SOP yang ada di dalam perusahaan," jelasnya.

Disnakertrans berharap kepada pihak perusahaan agar proaktif menyampaikan kepada peserta magang terkait perkembangan yang terjadi di perusahaan masing-masing.

Terkait insiden itu akibat kurangnya alat keselamatan, Dedy menjelaskan kemungkinan penyampaian SOP keselamatan kepada peserta magang tidak terlalu intensif, juga terkait  kerawanan-kerawanan di lokasi kerja dalam perusahaan.

"Kita bisa bilang itu unsur kelalaian, tetapi di sisi lain ada human error," pungkasnya.


Editor : Candra Setia Budi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network