Ratusan warga Natuna berdemonstrasi di Pangkalan Udara (Lanud) Raden Sajad Saleh, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (1/2/2020). (Foto: iNews/Gusti Yennosa)

BATAM, iNews.id – Ratusan warga Kabupaten Natuna, berdemonstrasi dan mengepung Pangkalan Udara (Lanud) Raden Sajad Saleh, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (1/2/2020). Warga menolak kedatangan ratusan WNI dari Wuhan, China, untuk menjalani karantina di daerah itu karena dikhawatirkan membawa virus korona.

Dari pantauan iNews, demo nyaris ricuh karena warga memaksa masuk ke area lanud. Puluhan anggota TNI Angkatan Udara terlihat berjaga-jaga di pintu masuk lanud. Perwakilan dari Lanud juga berusaha menenangkan warga yang berteriak-teriak menyampaikan penolakannya.

Rencananya, pemerintah membawa 245 WNI dari Wuhan yang diperkirakan tiba di Natuna pada Minggu sore besok (2/2/2020). Mereka selanjutnya akan menjalani masa karantina selama 14 hari di Rumah Sakit Angkatan Udara Ranai Natuna.

Koordinator aksi, Hariyadi dalam orasinya mengatakan, warga menolak kedatangan ratusan WNI dari Wuhan karena khawatir virus korona menjangkiti masyarakat setempat. Meskipun pemerintah menyatakan ratusan WNI itu dalam kondisi sehat, warga tidak sepenuhnya percaya.

“Kalaupun mereka sehat dari sana, kenapa harus Natuna yang menjadi alternatif karantina itu. Kenapa tidak langsung dikarantinakan di daerah mereka masing-masing atau di ibu kota negara, yang jelas, di ibu kota negara itu semua fasilitas lebih lengkap,” katanya.

Warga menganggap pemerintah bersikap tidak adil pada masyarakat Natuna. Mereka mempertanyakan alasan pemilihan Natuna sebagai lokasi karantina WNI yang datang dari Wuhan. Sementara peralatan medis di Natuna tidak memadai atau tidak selengkap rumah sakit lainnya di ibu kota.

“Natuna punya apa? Natuna tidak punya apa-apa. Informasi yang kami dapat, bahkan dari pusat bawa fasilitas kesehatan ke sini. Itu artinya kita tidak mampu untuk mengarantinakan di sini,” ujarnya.

“Bukan kami yang ada di sini saja, tapi seluruh masyarakat merasa khawatir. Jika mereka dikarantinakan di Natuna, apabila nanti terbukti mereka tidak terinfeksi virus itu, baru kemudian dikembalikan ke daerah masing-masing. Artinya kan ini butuh pembuktian. Kok kenapa pembuktian itu harus di Natuna, kenapa tidak dilakukan di pusat sana yang semua fasilitasnya lengkap,” ujarnya.

Warga malah meminta para WNI dikarantina di kapal perang sehingga tidak akan bersinggungan dengan masyarakat lain. “Informasinya dari Batam dibawa ke kapal perang. Jadi lebih baik lengkapi dengan fasilitas kesehatan, karantina mereka selama 14 hari itu di tengah laut. Yang jelas kalau sudah di tengah laut, tidak ada masyarakat kita yang resah karena tidak akan berhubungan dengan masyarakat,” kata Hariyadi.

Usai menggelar demonstrasi, warga bersama pemerintah daerah menggelar pertemuan di kantor DPDRD Natuna. Warga akan tetap menolak kedatangan ratusan WNI dari Wuhan untuk dikarantina di wilayah Natuna.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network