PALU, iNews.id - Lebih dari 500 jenazah korban gempa bumi dan tsunami di Palu, SUlawesi Tengah yang sudah teridentifikasi akan dimakamkan massal karena sudah mengeluarkan bau. Ratusan jenazah tersebut tak diambil oleh keluarga.
Pemakaman massal pertama dilakukan Senin (1/10/2018) siang pukul 11.00 WITA dengan jumlah 18 jenazah yang berasal dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palu. Pemakaman massal dipimpin oleh Pangdam 13 Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang dan Kapolda Sulawesi Tengah Ermi Widiatno.
Belasan jenazah itu dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Poboya Indah. Lubang jenazah digali oleh eksavator sejak pagi oleh personel TNI. Sejumlah jenazah datang menggunakan truk polri dan mobil pikap. Semua jenazah merupakan korban tsunami yang sudah diidentifkasi wajahnya tapi tidak diambil oleh keluarga.
Mayjen TNI Tiopan Aritonang menyatakan pemakaman massal ini merupakan tahap awal dan akan diteruskan dengan tahap-tahap selanjutnya. "Masih ada sekitar 500 jenazah yang belum dimakamkan dan akan segera dilakukan," tandasnya.
Jumlah korban jiwa bencana gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) terus bertambah. Hingga Senin (1/10/2018) siang, total korban jiwa sementara yang terdata sebanyak 844 jiwa dan sudah teridentifikasi 744 orang.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, jumlah korban jiwa di Palu mencapai 821 jiwa, di Donggala 11 jiwa, Kabupaten Parigi Mautong 12 orang. Para korban jiwa dimakamkan secara massal.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait