DUMAI, iNews.id – Puluhan aparat Kepolisian Resor (Polres) Dumai, Riau, bersenjata lengkap menggerebek pabrik tempe di Jalan Pendowo, Kelurahan Bukit Batren, Kota Dumai, Riau, Rabu (16/5/2018). Pabrik tempe ini diduga milik salah satu terduga teroris Mursalim alias Ical alias Pak Ngah (42) sekaligus tempat bekerja keluarga terduga teroris Adi Syofyan, yang terlibat dalam serangan di Mapolda Riau, Rabu pagi.
Kapolres Dumai AKBP Restika Pardamean Nainggolan tampak memimpin penggerebekan. Saat tiba di pabrik tempe itu, polisi langsung menyuruh semua pekerja keluar dari pabrik tempe dan duduk berjejer untuk diperiksa.
Mereka diinterogasi satu per satu seputar keterlibatan mereka dengan terduga teroris Adi Syofian yang menyerang Mapolda Riau, Rabu pagi. Kapolda juga terlihat menanyakan soal penyewa dan pemilik pabrik tempe kepada warga setempat.
Polisi menyisir seluruh areal pabrik tempe guna mencari barang-barang berbahaya dan mencurigakan, yang diduga milik terduga teroris. Meskipun tidak menemukan barang yang dianggap berbahaya, polisi tetap mengawasi ketat pabrik tempe.
Penggerebekan pabrik tempe ini mendapat perhatian dari puluhan warga sekitar. Dari keterangan warga, pabrik tempe diduga milik Mursalim alias Ical alias Pak Ngah, yang merupakan pimpinan kelompok penyerangan Mapolda Riau. Sampai Rabu sore, polisi masih berjaga-jaga di pabrik tempe tersebut dan meminta para pekerja menghentikan untuk sementara aktivitas di sana.
Sebelumnya Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menjelaskan, kelompok terduga teroris menyerang Mapolda Riau, Rabu (16/5/2018) pagi. Empat luka-luka dan lima tewas, termasuk seorang polisi. Keempat terduga teroris yang tewas yakni Mursalim alias Ical alias Pak Ngah (42), warga Medang Kampai, Dumai; Suwardi (28), warga Kecamatan Sei Sembilan, Kota Dumai; Adi Syofyan (26), warga Bukit Batrem I, Dumai Timur; Daud (belum teridentifikasi), dan seorang yang ditangkap dan menjalani penyelidikan di Mapolrestabes Riau.
Dari pengembangan, kelompok penyerangan Mapolda Riau berasal dari Negara Islam Indonesia (NII) yang sudah berbaiat kepada kelompok ISIS. “Jadi kelompok di sana menamakannya itu (NII), tapi baiatnya kepada Abu Bakar Al Baghdadi, ISIS Suriah,” kata Setyo Wasisto di Jakarta.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait