PEKANBARU, iNews.id - Tragedi memilukan terjadi di Kota Pekanbaru, Riau. Dua anak kakak beradik warga Jalan Badak Ujung, Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, ditemukan meninggal dunia saat mandi di galian C, Selasa (9/5/2025).
Identitas kedua korban adalah Marta Meirlina Daeli (11) dan adiknya Jefrianus Daeli (8). Kakak adik yang masih duduk di bangku sekolah dasar tersebut ditemukan mengapung di kolam galian tanah liat dalam kondisi berpegangan tangan.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra menjelaskan, korban tewas tenggelam pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 07.30 WIB.
“Saksi mata menemukan salah satu korban mengapung di kolam galian yang berada sekitar 300 meter dari rumah mereka,” ujarnya, Selasa (9/9/2025).
Petugas kemudian mengevakuasi kedua jenazah ke Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru untuk pemeriksaan lebih lanjut. Garis polisi dipasang di lokasi kejadian guna mendalami penyelidikan.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama orang tua, agar senantiasa meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat bermain di dekat lokasi,” katanya.
Sang ibu, Elva, mengaku sangat terpukul dengan kehilangan dua anak sekaligus. Dia sempat mencari anak-anaknya pada Senin sore namun tidak menemukan keberadaan mereka.
“Kami sudah mencari beberapa kali di galian itu, namun tidak ditemukan. Tapi hari ini jasad kedua anak saya muncul ke permukaan dengan kondisi berpegangan tangan. Mereka anak keempat dan kelima,” ucapnya.
Menurut Elva, kedua anaknya sempat pulang sekolah sekitar pukul 14.00 WIB. Namun hingga sore, keduanya tidak kunjung kembali ke rumah. Kekhawatiran pun muncul hingga akhirnya tragedi ini terungkap.
Galian C tempat korban ditemukan merupakan area penambangan tanah liat untuk pembuatan batu bata. Lokasi tersebut dikelola oleh seseorang bernama Yori, dengan pemilik lahan berinisial S.
Orang tua korban sendiri bekerja di tempat pembuatan batu bata itu. Kondisi ini membuat anak-anak korban kerap bermain di sekitar area tambang yang berbahaya.
Seusai kejadian, petugas langsung menutup lokasi galian dengan garis polisi. Langkah ini dilakukan untuk mencegah terulangnya tragedi serupa sekaligus memudahkan proses penyelidikan.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait