"Pelajar SMA jangan dulu ikut demo, belum saatnya. Belajar saja dulu dan jangan bolos," kata Kepala SMA Negeri 1 Pekanbaru Wan Roswita kepada wartawan di Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (26/9/2019).
Dia mengatakan, sekolah akan memberi tindakan tegas jika ada murid-muridnya yang kedapatan ikut aksi demo dan meninggalkan sekolah tanpa izin, apalagi sampai membawa nama almamater sekolah.
Roswita pun mengaku, mendapat ada informasi ajakan kepada para siswa berdomnstrasi lewat grup aplikasi berpesan Whatsapp. Pihak sekolah pun langsung menggelar rapat dengan majelis terkait hal itu.
"Kami sudah rapatkan dengan majelis. Kalau memang ada pelajar yang ikut, akan ada sanksi tegas, apalagi sampi bawa-bawa almamater sekolah," ujar dia.
Pesan tersebut berupa ajakan kepada seluruh pelajar di Riau khususnya di Kota Pekanbaru untuk ramai-ramai menyuarakan pendapat tentang penyelesaian kebakaran hutan dan lahan, RKUHP dan revisi UU KPK, di Kantor DPRD Provinsi Riau pada Kamis siang.
Menanggapi itu, sejumlah pelajar di Kota Pekanbaru berharap tidak terjadi unjuk rasa anarkis di wilayahnya mengingat bencana kabut asap masih terasa hingga hari ini.
Reni, salah seorang siswi SMA, mengaku mendapat pesan berantai untuk melakukan aksi turun ke jalan. Dia mengaku enggan ikut serta dalam ajakan aksi yang beredar viral itu.
"Dapat sih pesan berantai WA. Cuma saya tidak ikut, takut juga kalau nanti ada rusuh-rusuh," kata Reni.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait