Dua korban pengeroyokan saat perkelahian dua kelompok pemuda di Sampit, Kotawaringin Timur, Kalteng. (Foto: iNews.id/Normansyah)

KOTAWAINGIN TIMUR, iNews.id – Pertikaian dua kelompok remaja di Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng) Selasa (22/10/2019) dini hari, hampir membesar menjadi kerusuhan SARA. Untungnya, aparat keamanan dan pemerintah daerah berhasil meredam pertikaian.

Kejadian bermula karena adanya berita hoax tentang pengeroyokan dan penikaman dua remaja dari Suku Dayak oleh suku tertentu. Isunya, korban tewas ditikam pelaku.

Fakta yang benar, korban tidak meninggal. Korban menderita luka memar akibat dipukul pelaku yang berjumlah sembilan orang.

Sayangnya, isu ini sudah terlanjur merebak di wilayah pedalaman Kabupaten Kotawaringin Timur. Isunya, mereka segera bergerak menuju kota Sampit untuk menuntut balas.

Beruntung sebelum persoalan ini meluas, aparat keamanan dari Polres Kotawaringin Timur, Kodim 1015 Sampit, berserta pihak Pemerintah Daerah setempat langsung berupaya meredam isu. Mereka berhasil menyakinkan warga pedalaman jika isu tersebut hanyalah berita hoax.

Kapolres Kotawaringin Timur, AKBP Mohammad Rommel mengatakan pengeroyokan tersebut merupakan perkelahian biasa antar anak muda.

“Tidak ada yang tewas dalam peristiwa ini, terutama mereka yang dikabarkan sebagai korban, hanya motor saja rusak” katanya saat jumpa pers di Mapolres Kotawaringin Timur, Selasa (22/10/2019).

Saat ini, sembilan pelaku menjalani proses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Beberapa pelaku bahkan masih di bawah umur.

Rommel berjanji kasus pengeroyokan ini akan ditangani dengan profesional.

Peristiwa yang nyaris memancing kerusuhan berbau SARA ini juga mendapat perhatian serius dari Bupati Kotawaringin Timur, Supian Hadi. Dia langsung menggelar pertemuan dengan para tokoh dari kedua etnis yang terlibat dalam perkelahian tersebut.

“Adanya korban dari satu suku itu tidak benar, bahkan pelaku sudah ditangakap jam 03.00 WITA,” kata Supian.

Perkelahian ini dipicu cekcok mulut antara kawanan pelaku dan dua korban yang berujung pengeroyokan. Ke dua pihak yang terlibat perkelahian sebenarnya sudah berdamai beberapa saat setelah pengeroyokan.

Bupati meminta semua pihak agar isu ini harus segera diredam karena sangat berbahaya bagi stabilitas daerah.


Editor : Umaya Khusniah

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network