JAMBI, iNews.id - Masih ingat Nabil, bocah pemulung berusia 14 tahun yang putus sekolah dan viral usai didatangi Kapolres Merangin AKBP Irwan Andy Purnamawan. Ketika itu Kapolres mendatangi tempat Nabil mengais rongsokan di salah satu sudut Kota Bangko, Kabupaten Merangin pada Oktober silam.
Kapolres langsung membawanya ke sekolah agar Nabil bisa melanjutkan pendidikan. Dia menjadikan bocah tersebut sebagai anak asuhnya.
Kejadian ini pun mengundang simpati Ketua DPW Partai Perindo Provinsi Jambi Hendry Attan. Dia bersama para pengurus dan kader kemudian mendatangi Polres Merangin dan meminta izin kepada Kapolres agar dipertemukan dengan Nabil.
Bak gayung bersambut, Kapolres kemudian mempertemukan rombongan Perindo Jambi dengan Nabil, bocah pemulung yang kini duduk sebagai siswa SMP.
Sekretaris DPW Partai Perindo Jambi Eko Harwanto mengatakan, Ketua DPW Hendry Attan sangat bersimpati dengan Nabil yang bersikeras untuk melanjutkan sekolah. Padahal secara ekonomi, dia dan keluarganya tergolong tidak mampu.
"Kedatangan Bapak Hendry Attan kemari selain ingin kenal dengan Nabil, juga ingin membantu biaya sekolah," ujarnya, Sabtu (20/11/2021).
Di samping itu, Hendry Attan juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Merangin bisa dipertemukannya dengan Nabil.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolres Merangin AKBP Irwan Andy Purnamawan bisa diizinkan bertemu dengan Nabil," kata Eko.
Dalam kesempatan tersebut, Nabil tampak begitu bergembira meski pertemuan berlangsung singkat. Dengan mengenakan seragam Pramuka, dia ikut makan bersama Kapolres Merangin dan Ketua Perindo Jambi.
Usai makan bersama, Ketua DPW Partai Perindo Provinsi Jambi Hendry Attan memberikan bantuan kepada Nabil.
"Semoga bantuan ini bermanfaat. Semoga Nabil bisa jadi anak cerdas, berbakti kepada orang tua, bangsa dan agama serta cita-citanya tercapai," ucapnya.
Sebelumnya, Kapolres Merangin AKBP Irwan Andy Purnamawan mengatakan akan menyekolahkan anak pemulung tersebut ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Merangin.
Ini bukan tanpa alasan. Sebab dari media sosial (medsos) yang viral menyebutkan ada anak pemulung putus sekolah karena tidak punya biaya.
"Setelah mendapat berita di medsos tersebut, saya langsung mendatangi rumah kontrakan Nabil. Ternyata, dia lagi memulung sampah," ujar Kapolres.
Tidak putus asa. Kapolres berusaha mencari keberadaan target operasi (TO) tersebut. Beruntung, tidak lama kemudian dilihatnya sesosok bocah laki-laki sedang memulung barang bekas di tempat pembuangan sampah di tepi jalan.
Awalnya, Nabil terkejut menolak dibawa karena takut ditangkap polisi. Namun, setelah diberikan pengertian akan dibawa pulang ke rumah orang tuanya, dia akhirnya ikut.
"Iya, mulanya Nabil takut karena dikira ditangkap polisi. Saya katakan kepada Nabil, saya tidak mau kamu putus sekolah. Soal biaya jangan dipikirkan karena saya yang akan menyekolahkanmu," kata Irwan.
Kapolres mengungkapkan, Nabil saat ini tinggal di rumah kontrakan pamannya yang sangatlah sederhana. Pamannya juga bekerja sebagai pemulung.
Penghasilan pamannya dari penjualan barang bekas hanya bisa dapat untuk biaya makan sehari-harinya. Sementara ayah kandung Nabil yang saat ini sakit-sakitan berada di Pekanbaru. Ibu Nabil yang merawat ayahnya selama sakit di rumah.
Diakuinya, saat itu Nabil baru lulus SD dan tidak sanggup lagi melanjutkan je SMP karena biaya sekolah.
"Saya secara ikhlas menyekolahkan Nabil yang saat ini sudah bersekolah di kelas 1 di SMP Negeri 1 Merangin," ucap Kapolres.
Tidak hanya itu, melihat sosok Nabil dirinya sempat sedih. Saat ini, Nabil sudah bisa tersenyum sumringah karena sudah dianggapnya sebagai anak asuh. Dia juga akan terus memantau perkembangan sekolah Nabil sampai bisa meraih cita-cita.
"Kalau cita-cita Nabil ingin jadi polisi, sedangkan Nabil bersaudara 3 orang, 1 di panti asuhan dan 1 bersama neneknya. Kita doakan saja Nabil bisa menjadi orang sukses dalam meraih cita-cita dan impiannya," kata Irwan.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait