Ilustrasi pengeroyokan. (Foto: Antara)

LEMBATA, iNews.id –  Anso Lamabelawa (22) warga Wangatoa, Lembata, NTT dianiaya sejumlah oknum anggota TNI AD di Markas Koramil Lewoleba. Ironisnya, peristiwa yang terjadi Minggu (8/11/2020) dilakukan di depan Danramil 1624/03 Lewoleba, Mayor Chb Ikhsan.

Hal ini disampaikan Marsel Pepak, ayah korban yang melihat langsung penganiayaan terhadap anaknya itu terjadi.

“Orang tua mana yang tega melihat anak sendiri dianiaya begitu. Hati saya sakit sekali,” ungkapnya, Selasa (10/11/2020).

Peristiwa penganiayaan ini dituturkan Marsel disulut perkelahian di tempat pesta syukuran anggota baru TNI AD, pada Sabtu (7/11/2020).

Kehadiran Anso pada malam syukuran itu dijelaskan Marsel karena berteman dengan anggota TNI baru tersebut sejak kecil dan kemungkinan akibat mabuk hingga terjadi perkelahian.

“Di tempat pesta malam itu mereka sudah selesaikan. Tapi besoknya Anso dijemput tanpa sepengetahuan kami orang tuanya,” tuturnya.

Insiden perkelahian ini ternyata berlanjut hingga Anso dibawa ke Markas Koramil Lewoleba pada Minggu malam dan dianiaya di hadapan Danramil 1624/03 Lewoleba, Mayor Chb Ikhsan.

Penganiayaan ini pun disaksikan Marsel yang langsung datang ke Markas Koramil Lewoleba, setelah mengatahui anaknya dibawa ke Markas Koramil Lewoleba.

“Kalau kami tidak ikut ke sana maka kami tidak tahu lagi anak kami jadi apa,” ujarnya.

Marsel mengaku sempat berupaya melakukan negosiasi agar penganiayaan terhadap Anso dihentikan.

“Sekitar pukul 23.00 Wita, saya bawa Anso pulang ke rumah dan telinganya sedang keluar darah, wajah lebam, sesak napas dan rasa sakit pada bagian tulang rusuk”, ujarnya.

Menanggapi kejadian itu, Danramil 1624/03 Lewoleba Mayor Chb Ihsan mengatakan, peristiwa yang terjadi pada Minggu malam di markasnya untuk tujuan pembinaan terhadap masyarakat yang mengganggu ketertiban.

Mayor Ihsan pun mengaku telah membina anggotanya yang terlibat penganiayaan itu.

“Kepada pihak keluarga, kami juga sudah sampaikan permohonan maaf baik secara pribadi maupun institusi atas kekeliruan ini. Anggota kami juga harus diberi pembinaan,” ucapnya usai tabur bunga di Makam Almarhum (Purn) TNI Sersan Raya di Wangatoa (Nenek Korban) Selasa (10/11/2020).

Bentuk pembinaan yang diberikan kepada para anggota TNI AD tersebut berupa teguran dan kemudian dibina, juga melakukan pendekatan secara kekeluargaan.

Ihsan berharap, dengan pendekatan ini dapat terbangun berkomunikasi sehingga ke depan tidak berkelanjutan.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network