PANDEGLANG, iNews.id - Bupati Pandeglang, Irna Narulita, akhirnya angkat bicara soal pembelian mobil dinas jenis Toyota Prado yang viral di media sosial (medsos). Publik menilai pembelian mobil tersebut seperti mengabaikan aspirasi mereka.
Menurut Irna, pembelian mobil dinas tersebut sudah sesuai prosedur. Bahkan, semestinya dia sudah memiliki mobil dinas sejak awal menjabat, namun selama ini dia memanfaatkan mobil pribadinya untuk keperluan operasional sebagai bupati.
"Selama dua tahun saya tidak pakai kendaraan dinas. Baru di tahun ketiga ini ada pengadaan mobil, saya ambil," kata Irna kepada iNews di Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (21/3/2019).
Dia mengatakan, sebagai kepala daerah kantornya bukanlah di ruang bupati, tapi di lapangan. Setiap hari, dia selalu turun melihat langsung kondisi masyarakat, mendatangi kantor camat, dan desa untuk memastikan program pembangunan berjalan.
Tanpa mobil dinas, kata dia, akan sulit untuk menjangkau warganya. Namun, menyikapi protes warga, khususnya para pemuda Pandeglang terkait mobil dinas baru bupati, Irna mengatakan, hal ini akan menjadi masukan positif baginya.
"Mohon bersabar, karena anggaran Rp700 miliar ini kan kita bagi-bagi untuk semua sektor dan seluruh wilayah di Pandeglang. Tidak bisa hanya untuk satu titik kampung saja," kata Irna.
Dalam waktu dekat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang akan menggelar musrembang (musyawarah perencanaan dan pembangunan). Dia berharap fokus alokasi anggaran bisa untuk pembangunan jalan kabupaten yang butuh perbaikan.
"Untuk jalan, PR (pekerjaan rumah) kami masih ada sekitar 47 persen lagi yang perlu perbaikan. Ada jalan nasional, provinsi dan kabupaten, tapi tanggung jawab saya di jalan kabupaten," ujar dia.
Sebelumnya, warga Kabupaten Pandeglang, Banten, memprotes kebijakan bupatinya yang memilih beli mobil dinas baru, ketimbang memperbaiki jalan rusak.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait