JAKARTA, iNews.id – Cuaca ekstrem ditandai dengan gelombang tinggi masih melanda sejumlah wilayah perairan di Sulawesi Utara (Sulut), dalam beberapa hari terakhir. Menyikapi hal tersebut, masyarakat khususnya di pesisir pantai diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan waspada.
Pangdam XIII/ Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang mengatakan, mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi, maka masyarakat untuk sementara diimbau tidak beraktivitas atau berwisata di pesisir pantai.
“Masyakat Sulut kami imbau agar tidak melakukan wisata akhir tahun di pesisir pantai dengan kondisi cuaca seperti saat ini,” ujar Mayjen TNI Tiopan Aritonang, Sabtu (29/12/2018).
Dia menegaskan, hal ini sesuai dengan data BMKG, di mana beberapa wilayah seperti teluk Manado dan Bitung terjadi gelombang tinggi dari 2,5 meter hingga empat meter. Gelombang tinggi di wilayah kepulauan, seperti Talaud dan Sangihe bahkan diperkirakan hingga empat meter. Dengan peringatan tersebut, Pangdam mengajak warga agar tidak beraktivitas atau berwisata di tepi pantai.
Selain itu, menyikapi Gempa 7,1 SR yang mengguncang wilayah Filipina dan terasa hingga wilayah Sulut, Pangdam meminta masyarakat tetap tenang dan tidak cepat percaya berita hoaks terjadinya tsunami.
"Gempa bumi 7,1 SR yang terjadi di Filipina selatan dirasakan getarannya sangat kecil di Talaud dan tidak berdampak pada kerusakan infrastruktur," ujarnya.
Dia melanjutkan, jajarannya sudah diperintahkan untuk tetap terus memantau kondisi di wilayah masing-masing. Masyarakat diminta untuk tetap waspada. "Situasi di Talaud sampai saat ini cukup kondusif. Kondisi air laut pun terpantau normal," tutur Pangdam.
Berikut kondisi perairan di wilayah Kecamatan Lirung, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulut usai gempa 7,1 SR yang direkam langsung Dandim 1312/Talaud Letkol ARM Gregorius Eka Setiawan.
Editor : Donald Karouw
cuaca buruk gelombang tinggi kodam xiii merdeka wisata akhir tahun pangdam xiii merdeka mayjen tni tiopan aritonang
Artikel Terkait