PALU, iNews.id - Operasi Madago Raya di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, tetap dilanjutkan. Meski, seluruh DPO anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) sudah habis.
Operasi bersandi Madago Raya tersebut telah memasuki tahap keempat. Perpanjangan berlaku awal Oktober 2022 hingga Desember 2022.
"Iya betul dilanjutkan, sekarang sudah masuk pada tahap empat, dari awal Oktober hingga Desember 2022," kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto, di Palu, Jumat (7/10/2022).
Meski begitu, kata Didik, personel yang ditugaskan di Satgas Madago Raya sudah dikurangi. Jumlahnya kini hanya 644 personel yang merupakan gabungan TNI dan Polri.
"Jumlah personel sudah dikurangi," katanya.
Didik menambahkan, operasi tersebut diperpanjang untuk untuk membuat masyarakat lebih tenang. Operasi juga diperlukan untuk mengantisipasi adanya ajakan dari pihak-pihak tertentu yang melakukan perekrutan kelompok terorisme kembali.
"Pertama, membuat masyarakat lebih tenang. Kemudian masyarakat tidak terekrut kembali ajakan dari pihak-pihak terorisme untuk melakukan perekrutan kembali. Masyarakat juga tidak terpengaruh ajakan dari orang-orang untuk melakukan tindakan intoleran. Itu tujuan dari operasi yang sekarang kita lanjutkan," katanya.
Sebelumnya, Satgas Madago Raya melumpuhkan satu orang anggota teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polri atas nama Askar alias Pak Guru dalam kontak tembak beberapa waktu lalu.
Meninggalnya Askar alias Pak Guru, mengakhiri Daftar Pencarian Orang (DPO) yang diterbitkan Polda Sulawesi Tengah terhadap anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Pak Guru tewas setelah ditembak oleh tim Satgas Madago Raya dalam sebuah baku tembak di pegunungan Desa Kawende, Kecamatan Pantai Utara Poso, Kabupaten Poso, pada Kamis (29/9/2022).
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait