KUPANG, iNews.id - Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) membuka akses semua perbatasan antardaerah di provinsi berbasiskan kepulauan itu untuk memperlancar arus orang maupun logistik. Keputusan ini disampaikan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dalam rapat bersama kepala daerah dari 22 kabupaten/kota melalui video conference.
“Bapak Gubernur menegaskan supaya perbatasan antardaerah yang masih ditutup agar segera dibuka. Tidak ada lagi kabupaten yang berusaha menutup perbatasannya,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu di Kupang, Selasa (26/5/2020).
Marius menjelaskan, penegasan itu disampaikan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat menyusul sejumlah aksi penutupan wilayah perbatasan yang sebelumnya terjadi. Salah satunya di Pulau Flores, seperti di wilayah perbatasan antara Kabupaten Sikka dan Kabupaten Ende. Penutupan itu untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19.
Begitu juga di pintu masuk Kabupaten Manggarai Timur dan Kabupaten Ngada yang sempat ditutup. Pemkab sebelumnya tidak mengizinkan angkutan logistik untuk melintas. Kemudian, baru-baru ini di wilayah Desa Hikong yang merupakan perbatasan antara Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur.
Gubernur NTT, kata Marius Ardu Jelamu, menegaskan agar perbatasan antardaerah harus dibuka supaya memperlancar arus orang maupun logistik antarwilayah. Gubernur juga menegaskan agar semua transportasi baik darat, laut, dan udara agar segera dibuka dan beroperasi seperti biasa.
“Hal ini penting agar ekonomi NTT segera berputar kembali sebagaimana biasanya,” katanya.
Dia menjelaskan, meskipun sektor transportasi ini sudah mulai beroperasi kembali, tetap harus memperhatikan protokol terkait pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.
“Selalu memakai masker, sesering mungkin mencuci tangan, menghindari atau tidak menciptakan kerumunan orang yang sangat banyak, dan lainnya harus ditaati bersama,” katanya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait