KENDARI, iNews.id – Masih ingat dengan kisah nenek tua yang hidup sebatang kara dengan hanya memakan dedaunan di Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra)? Kondisinya saat ini terbaring lemah dan menjalani perawatan di rumah sakit umum daerah (RSUD) Pasarwejo.
Nenek Soleha yang akrab disapa Juleha (90) mengalami gangguan kesehatan dan muntah darah. Penurunan kesehatan ini diduga akibat kerap mengonsumsi dedaunan yang tumbuh di sekitar halaman rumah untuk bertahan hidup.
“Kami melihat kondisinya memang betul sakit, habis muntah darah. Saya pun meminta anggota untuk membawanya ke rumah sakit agar bisa dirawat. Untuk biaya semua kami yang menanggung,” kata Kapolres Buton AKBP Andi Herman.
Kisah hidup Nenek Juleha viral setelah jaringan media MNC Group menayangkan dan diketahui masyarakat luas. Bahkan, sejumlah dermawan banyak yang telah datang membawa bantuan untuk menopang kehidupan si nenek yang terlilit kemiskinan.
Nenek Juleha itu tinggal di sebuah gubuk reot berukuran 2x3 meter beralaskan tanah. Dia sebenarnya berasal dari Bondowoso, Jawa Timur (Jatim), bukan penduduk asli Buton. Nenek terdampar di Buton setelah mengikuti temannya ikut program transmigrasi pada 1992.
Beberapa tahun kemudian tetangganya bangkrut, lalu menjual tanah dan kebun. Dia pun ditinggal seorang diri di tempat tinggalnya saat ini. Sejak saat itu, Nenek Juleha kerap memakan dedaunan yang ada di sekitar halaman rumahnya untuk menyambung hidup. “Saya sudah biasa menahan sakit. Setiap hari seluruh badan saya terasa sakit,” kata Nenek Juleha.
Dia mengaku hanya bisa pasrah dan ikhlas dengan keadaannya. Juleha berharap ada bantuan warga untuk menyambung hidup. “Saya tinggal seorang diri, tidak ada sanak keluarga. Saya hidup hanya dari belas kasihan orang lain,” tutur Juleha.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait