MANADO, iNews.id - Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terus mendorong pemanfaatan energi terbarukan (renewable energy). Dorongan itu antara lain diwujudkan melalui alokasi anggaran riset di bidang geothermal, gelombang, dan solar cell untuk menjadi energi.
Nasir menjelaskan, saat ini telah dioperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Binary Cycle berkapasitas 500 kilowatt di Tomohon, Sulawesi Utara. PLTP tersebut hasil penelitian bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama Kemenristek Dikti dengan Pemerintah Federal Jerman melalui GeoForschungsZentrum (GFZ) German Research Centre for Geosciences.
”Teknologi ini bisa juga dikembangkan di tempat lain seperti di Kamojang bahkan tempat lainnya yang memproduksi energi panas bumi,” kata Nasir di Tomohon, Senin (21/1/2019).
Dia berharap pemanfaatan energi terbarukan mendapat dukungan seluruh pihak. Di tataran regulasi, diharapkan undang-undang yang akan disusun untuk pelaksanaan riset tidak tumpang tindih karena dilaksanakan oleh kementerian atau lembaga, tetapi langsung di bawah Kemenristek Dikti.
Nasir menyebutkan, operasional PLTP Binary Cycle menelan anggaran sekitar Rp57 miliar yang berasal dari Pemerintah Jerman sebesar Rp45 miliar dan BPPT sebesar Rp12 miliar.
"Kita akan terus mengembangkan pemanfaatannya dan mudah-mudahan terus didukung pemangku kepentingan terkait, pemerintah daerah, DPR, perguruan tinggi serta pihak lainnya," ujarnya.
Untuk memuluskan harapan itu, Kementerian akan menggandeng sejumlah pihak agar bisa mengembangkan potensi geotermal yang dimiliki.
"Kita bekerja sama dengan perguruan tinggi di Sulut seperti Universitas Sam Ratulangi dan Politeknik Negeri Manado, sasarannya adalah penyediaan sumber daya manusia yang bisa mengelola potensi yang dimiliki," kata dia.
Editor : Zen Teguh
Artikel Terkait