SINGKAWANG, iNews.id – Menteri Agama (Menag) RI Fachrul Razi membuka Pawai Festival Cap Go Meh 2020 di Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (8/2/2020). Pembukaan festival itu ditandai dengan pemukulan loku atau gendang di panggung kehormatan yang dipusatkan di Jalan Diponegoro, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat.
Festival di kota yang dikenal sebagai kota 1.000 Kelenteng ini dimeriahkan dengan atraksi sekitar 800 tatung. Tatung adalah orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur.
Dari pantauan iNews, satu per satu para tatung dari dalam dan luar negeri melintasi panggung utama pada Pawai Cap Go Meh di Kota Singkawang. Mereka memperlihatkan atraksi masing-masing, mulai dari berdiri di atas pedang. Para tatung melompat-lompat di atas pedang tanpa terluka.
Para warga dan undangan tampak takjub dengan atraksi 800 tatung yang ikut memeriahkan Cap Go Meh 2020. Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie ikut memanggul altar tandu yang diduduki tatung menggunakan pakaian kebangsaan raja-raja China.
Menag Fachrul Razi menegaskan, perayaan Cap Go Meh bukan hanya momennya Kota Singkawang, tetapi juga momennya nasional. Dia mengapresiasi Kota Singkawang yang penduduknya kompak sejak dulu meskipun memiliki agama dan budaya berbeda-beda.
“Ke depan ini bisa dijadikan contoh teladan, kunci utamanya saya kira mereka bergaul dengan sangat erat. Perbedaan harus disikapi sebagai sumber kekuatan. Ajaran agama apa pun mengajarkan toleransi dan tidak ada yang mengajar bertentangan,” kata Menag.
Menurut dia, kunci utama lain dalam persatuan bangsa, terletak pada pimpinan. “Selama pimpinannya selalu berusaha untuk merangkul, setiap ada masalah sebelum menjadi besar segera dipecahkan, saya kira kekompakan akan bisa lebih ditingakatkan lagi,” katanya.
Dia juga mencontohkan upaya yang telah dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk terus merangkul masyarakat Indonesia. Salah satunya dengan rencana membangun terowongan penghubung Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal di Jakarta.
“Yang dilakukan Pak Jokowi menjadi simbol yang luar biasa, nanti akan saya sampaikan ke mana-mana, bahwa Pak Jokowi ingin agar tidak ada berseberangan. Contohnya Katedral dengan Masjid Istiqlal yang dulu berseberangan. Sekarang dibuat jalan terowongan sehingga betul-betul satu,” katanya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait