BEKASI, iNews.id - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) kembali menggelar acara wisuda bagi program sarjana dan pasca sarjana untuk tahun akademik 2021/2022. Sebanyak 555 wisudawan mengikuti prosesi wisuda yang digelar secara hybrid atau gabungan antara metode offline dan online di Auditorium Ubhara Jaya, Graha Tanoto pada Selasa (24/5/2022).
Wisuda kali ini mengangkat tema, “Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Menghasilkan Lulusan Profesional yang Berwawasan Kebangsaan serta Berbasis Sekuriti Menuju Indonesia Maju.”
Mengawali rangkaian prosesi wisuda, Rektor Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Inspektur Jenderal Polisi (Purn) Dr Drs Bambang Karsono SH, MM, memberikan sambutannya.
“Untuk periode kali ini dengan bangga Ubhara Jaya mewisuda 555 wisudawan yang terdiri dari 538 lulusan program sarjana dan 17 lulusan program pasca sarjana,” ujar rektor.
Dalam upaya untuk membangun sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Maju, Rektor menegaskan komitmen Ubhara Jaya dalam menghasilkan lulusan profesional yang tertuang dalam visi universitas.
“Visi kami adalah terwujudnya Universitas Bhayangkara Jakarta Raya sebagai universitas unggulan di tingkat nasional dan internasional yang berwawasan kebangsaan dan berbasis sekuriti guna menghasilkan sumber daya manusia yang mampu bersaing dan berperilaku baik,” ucapnya.
Lebih jauh, dalam mewujudkan komitmen menghasilkan lulusan profesional, berbagai proses pendidikan yang dijalankan di Ubhara Jaya saat ini, antara lain:
1. Pendidikan Human Security sebagai Mata Kuliah Wajib;
2. Pendidikan Character Building sebagai Mata Kuliah Wajib;
3. Metode Pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka, di mana mahasiswa bisa memilih perkuliahan yang dilaksanakan tiga semester di luar kampus luar program studi, dua semester di luar kampus luar program studi, dan satu semester di luar program studi dalam kampus;
4. Berbagai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, seperti kegiatan Permata Sakti, Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA), Pertukaran Mahasiswa Antar Pulau, Kuliah Kerja Nyata, Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia, Magang Industri, Riset Independen, dan Kampus Mengajar;
5. Mata Kuliah Kelas Bahasa Inggris pada Fakultas Hukum, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Teknik yang bekerjasama dengan University of Mindanao, Filipina;
6. Webinar Internasional yang mendatangkan pembicara internasional;
7. Dukungan kepada peningkatan kemampuan dosen, baik dalam hal pengajaran khususnya Bahasa Inggris, juga dalam kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi;
8. Jurnal untuk publikasi hasil penelitian dosen dan mahasiswa yang terdiri dari Jurnal Peringkat Sinta 3, 4, dan 5
9. Adanya Pusat Studi dan Lembaga untuk mengembangkan penelitian dan pengabdian masyarakat seperti LPPMP, Pusat Kajian Ilmu Kepolisian dan Anti Korupsi, serta Pusat Kajian Keamanan Nasional;
10. Riset dan pengabdian masyarakat yang menjadi kekuatan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, sehingga dapat membantu menghasilkan Research Based Policy atau Kebijakan Berbasis Riset;
11. Kerjasama dengan mitra dunia industri-dunia usaha untuk pengembangan keterampilan ekonomi dan bisnis mahasiswa.
Kepala LLDIKTI Wilayah III DKI Jakarta Paristiyanti Nurwadani yang turut menghadiri acara wisuda ini, mengawali sambutan dan orasi ilmiah di depan segenap civitas akademika Ubhara Jaya dengan mengutip lima pesan Presiden Joko Widodo yang disampaikan untuk generasi muda lulusan perguruan tinggi.
”Yang pertama berdedikasi tinggi untuk kemajuan bangsa, kemanusiaan dan kebhinekaan, kedua, memiliki karakter dan skill yang up to date, ketiga inovatif, keempat, menguasai IPTEK yang terbaru dan kelima mampu menciptakan lapangan kerja,“ tutur Kepala LLDIKTI Wilayah III DKI Jakarta.
Dia mengatakan, sesuai dengan amanat itu, maka perguruan tinggi dituntut untuk bisa melakukan transformasi serta berinovasi melakukan berbagai terobosan baru.
“Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mewujudkannya melalui transformasi dana pemerintah dengan pendanaan matching fund dan competitive fund untuk mendorong perguruan tinggi melakukan transformasi baik kurikulum dan pembelajaran yang berfokus pada sumber daya manusia yang unggul,” katanya.
Pada kesempatan ini, Kepala LLDIKTI Wilayah III juga mengapresiasi pencapaian Ubhara Jaya dalam jajaran perguruan tinggi yang ada di wilayah 3 DKI Jakarta, antara lain:
1. Menjadi Perguruan Tinggi dengan Pelaporan PDDIKTI 100 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir, 10 semester, dari 2016 semester ganjil hingga 2020 semester genap;
2. Menjadi Perguruan Tinggi dengan laporan dokumen kerjasama dengan status aktif terbanyak dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Dia berharap Ubhara Jaya dapat terus menunjukkan jati dirinya sebagai perguruan tinggi yang konsisten menghasilkan lulusan profesional serta terus berkomitmen meningkatkan mutu dalam memberikan layanan pendidikan berkualitas untuk masyarakat luas.
Selain dihadiri Kepala LLDIKTI Wilayah III, Prosesi Senat dan Wisuda Ubhara Jaya juga dihadiri Kepala Kepolisan Negara Republik Indonesia yang diwakili Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat POLRI), yaitu Rycko Amelza Dahniel.
Dalam sambutannya Dia mengatakan pentingnya kualitas lulusan sebagai indikator penting yang menentukan kualitas lembaga pendidikan.
“Nama besar Ubhara Jaya akan sangat ditentukan oleh prestasi para alumninya di tengah masyarakat. Kualitas lulusannya akan menjadi ukuran yang tidak dapat dihindari untuk menilai kualitas lembaga pendidikan ini,” tutur Kalemdiklat POLRI.
Untuk itu, menurutnya, para lulusan harus dapat menjawab berbagai tantangan yang dihadapi di masa depan. Hal ini meliputi tantangan eksternal dan internal dengan kualitas yang telah ditempa selama menjalani proses pendidikan di Ubhara Jaya.
“Tantangan eksternal atau global meliputi demokratisasi yang mengusung nilai-nilai universal, terutama freedom, yang perlu diterjemahkan dengan tepat melalui pendidikan dan aktualisasi kehidupan sehari-hari sehingga tidak menggeser nilai-nilai kebangsaan yang merusak persatuan, kesatuan dan kecintaan kepada tanah air. Selanjutnya globalisasi dengan revolusi industri 4.0 yang menuntut peningkatan kualitas sumber daya manusia yang lebih kreatif, inovatif dan proses digitalisasi,” ujarnya.
Sementara, tantangan internal berupa kesiapan untuk beradaptasi dengan fakta geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dengan struktur demografi yang sangat heterogen.
“Kita tidak ingin negeri ini pecah berkeping-keping karena ketidakmampuan kita mengelola konflik dan kelalaian kita menanamkan rasa persatuan, kesatuan dan wawasan kebangsaan kepada peserta didik dan anak bangsa,” ucap Kalemdiklat Rycko Amelza Dahniel.
Dalam sambutannya, Ketua Pembina Yayasan Brata Bhakti (YBB) sebagai yayasan yang menaungi Ubhara Jaya, Jenderal Polisi (Purn) Chaeruddin Ismail menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Rektor Ubhara Jaya beserta segenap civitas akademika atas pelaksanaan wisuda yang dilaksanakan secara rutin setiap semester.
Hal tersebut menunjukkan komitmen Ubhara Jaya dalam menghasilkan lulusan sarjana tepat waktu.
“Selaku Ketua Pembina YBB saya terus memonitor berbagai langkah terkait Tridarma Perguruan Tinggi untuk terus dilaksanakan secara optimal oleh Ubhara Jaya,” ucapnya.
Dia juga menyampaikan apresiasi atas pembukaan dua program studi baru di Ubhara Jaya, yaitu Program Studi Doktor Ilmu Manajemen dan Program Magister Ilmu Komunikasi, sehingga saat ini Ubhara Jaya telah memiliki 16 program studi. Di antaranya, satu Program Studi Doktor dan tiga Program Magister S2, yakni Magister Ilmu Komunikasi, Magister Manajemen, dan Magister Hukum.
Kemudian, 12 Program Studi S1 (Program Studi Hukum, Akuntansi, Manajemen, Psikologi, Komunikasi, Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Teknik Kimia, Teknik Industri, Teknik Lingkungan, Teknik Perminyakan dan Informatika).
(CM)
Editor : Anindita Trinoviana
Artikel Terkait