LEBAK, iNews.id - Masyarakat korban tanah bergerak di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten kini mengosongkan rumahnya karena takut roboh. Pasalnya kondisi rumah saat ini mengalami retak-retak.
"Kami terpaksa membongkar rumah, karena kondisi bangunan rumah terancam roboh akibat tanah bergerak, " Juli (58) seorang warga Cihuni Desa Curugpanjang Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak, Kamis (3/3/2022).
Apalagi saat ini curah hujan masih tinggi. Menurutnya hampir setiap hari wilayah tersebut dilanda hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai angin kencang, katanya.
"Kami sendiri kini membongkar rumah dan akan tinggal di rumah kerabat," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Ketua RT 02/RW 09 Kampung Cihuni Curugpanjang Kabupaten Lebak Dayat mengatakan masyarakat yang terdampak bencana tanah bergerak di wilayahnya tercatat 43 rumah, 48 kepala keluarga dan 174 jiwa.
“Selain itu, fasilitas umum seperti masjid, majelis taklim dan MTs Ar-Ribathiyah, bahkan tiga kelas ruangan belajar madrasah roboh,” ujarnya.
Nia (45) warga Curugpanjang Kabupaten Lebak mengaku rumah miliknya kini rusak parah akibat pergerakan tanah. Dia terpaksa tinggal bersama orang tua yang lokasinya aman dari pergerakan tanah."Kami ingin direlokasi secepatnya ke tempat yang lebih aman," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal mengatakan pihaknya mendukung masyarakat mengosongkan permukiman di lokasi bencana tanah bergerak.
Pengosongan permukiman itu untuk mencegah rumah roboh juga terjadi longsoran.
"Kami menyarankan warga korban bencana tanah bergerak untuk sementara tinggal di pengungsian, " ujarnya.
Editor : Dita Angga Rusiana
Artikel Terkait