Seorang warga bersama anaknya melintas dekat kios yang temboknya roboh pascagempa bumi di Dusun Lendang Bajur, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (6/8/2018). (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id – Pascagempa 7 Skala Richter (SR) di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), evakuasi korban gempa masih terus dilakukan dengan intensif. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis, jumlah korban tewas sementara 259 jiwa dan ribuan orang luka berat. Jumlah ini diperkirakan masih bertambah setelah NTB kembali diguncang gempa 6,2 SR, Kamis (9/8/2018).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memaparkan, data ini disampaikan setelah menggelar rapat untuk membahas kesamaan data korban dan mekanisme pelaporan di Posko Utama Kecamatan Tanjung Lombok Utama antara BNPB, TNI, Polri, Basarnas, kementerian/lembaga dan pemda. Hasil rapat menyepakati data resmi dari posko utama yang selanjutnya disampaikan BNPB kepada masyarakat dan media sebagai data resmi.

Sutopo memaparkan, hingga Kamis (9/8/2018) pukul 17.00 WIB atau H+4 gempa 7 SR, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa 7 SR yang mengguncang NTB dan Bali mencapai 259 orang. Rinciannya, di Kabupaten Lombok Utara sebanyak 212 orang, Lombok Barat 26 orang, Lombok Timur 11, Kota Mataram 6, Lombok Tengah 2 orang, dan Kota Denpasar 2 orang.

Data ini masih akan terus bertambah mengingat Tim SAR masih menemukan korban di reruntuhan bangunan dan masih diidentifikasi. Diduga korban masih berada di bawah reruntuhan bangunan yang belum dievakuasi.

“Ada juga laporan dari aparat daerah yang mengatakan adanya korban meninggal di daerah sebelumnya dan sudah dimakamkan, tetapi belum didata dan dilaporkan ke posko sehingga data korban meninggal dunia akan bertambah,” papar Sutopo dalam siaran pers yang diterima.

Hingga saat ini, sebanyak 1.033 orang luka berat dan masih dirawat inap di rumah sakit dan puskesmas. Sementara jumlah pengungsi sebanyak 270.168 orang yang tersebar di banyak tempat. Jumlah pengungsi juga sementara karena belum semua terdata baik.

Gempa bumi menyebabkan kerusakan fisik meliputi 67.857 unit rumah rusak, 468 sekolah rusak, dan 6 jembatan rusak. Kemudian, 3 rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit musala rusak, dan 20 unit perkantoran rusak. Angka ini juga sementara.

Sementara itu ribuan personel dikerahkan untuk penanganan dampak gempa. Untuk evakuasi, dikerahkan 21 alat berat yang terdiri atas ekskavator, dozer, dump truk, loader, trailer, dan mobile crane. Alat berat akan terus ditambah dari wilayah sekitar dan pihak swasta.

Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, ESDM, dan relawan melanjutkan proses pencarian korban. Di Masjid Jabbal Nur Dusun Lading-Lading Desa Tanjung Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, Tim SAR masih melakukan pencarian dengan alat berat. “Gempa 6,2 SR pada siang tadi menyebabkan  tanah sekitar masjid retak dan menara bergeser sehingga membahayakan tim SAR,” kata Sutopo.

Gempa susulan 6,2 SR dengan pusat gempa 6 km barat laut Lombok Utara, kedalaman 12 km dengan pusat gempa di darat di Kabupaten Lombok Utara pada Kamis (9/8/2018) pukul 12.25 WIB, menyebabkan masyarakat semakin trauma. Gempa dirasakan keras menyebabkan beberapa bangunan rusak. Tercatat 24 orang luka-luka tertimpa bangunan roboh. Gempa susualan dari gempa utama 7 SR hingga saat ini sudah 62 kali gempa, di mana 18 kali gempa dirasakan.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network