Titi Wati, penderita obesitas berbobot 220 kg sebelum menjalani opersi bariatrik. (Foto-Foto: iNews.id/Ade Sata)

JAKARTA, iNews.idTiti Wati (37) ibu rumah tangga penderita obesitas yang tinggal di Jalan Giobos, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah menyita banyak perhatian publik.

Sejak enam tahun ini, berat badan perempuan tersebut membengkak jadi 220 kilogram (kg), bahkan semula sempat diklaim mencapai 350 kg. Penyebabnya, selama enam tahun Titi terus mengonsumi gorengan dan minum air es. Sejak itu, Titi Wati hanya bisa tengkurap di rumah kontrakannya dan harus dibantu anak maupun suami jika akan beraktivitas.

Kini, Titi Wati sudah menjalani operasi pengecilan lambung atau bedah bariatrik yang ditangani belasan dokter spesialis bedah dari RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya dan dokter bedah Bali. Berikut perjalanan wanita penderita obesitas yang dirangkum iNews.id.

1. Berat Badan 350 Kg, Titi Wati Sulit Beraktivitas

Titi Wati (37) wanita dengan berat badan 350 kilogram (Kg) di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng), meminta perhatian pemerintah setempat. Kondisinya sangat memprihatinkan karena kelebihan berat badan hingga tak mampu berdiri dan sulit beraktivitas.

Dia tinggal di rumah kontrakannya di wilayah Palangkaraya. Kesehariannya banyak dihabiskan dengan berbaring dalam posisi tengkurap di tempat tidur karena kakinya sudah tak kuat menopang berat tubuhnya.

2. Sering Minum Air Es, Berat Badan Titi Wati Jadi 350 Kg

Titi Wati (37) ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Giobos 25 Gang Bima, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya Palangkaraya, Kalimantan Tengah hanya bisa terbaring di kamar tidur. Titi tidak bisa beraktivitas normal lantaran mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.

Titi menuturkan, kondisi yang dialaminya ini sudah berlangsung sejak tahun 2013 atau enam tahun yang lalu akibat sering ngemil dan minum air es. Sejak itu, berat badannya naik dari semula 60 kg menjadi 160 kg dan terus naik hingga sekarang sekitar 350 kg.



3. Kisahnya Viral di Media Sosial Mulai Dapat Perhatian

Kisah perjuangan Titi Wati perempuan asal Palangkaraya dengan berat badan 350 kilogram (Kg) yang ingin kembali hidup normal menggugah berbagai kalangan. Kini usai viral, perempuan tergemuk se-Kalimantan Tengah (Kalteng) dan mungkin di Indonesia itu mendapat perhatian pemerintah setempat dan Polri.

4. Keluarga Setuju Bawa Titi Wati ke RS, Dinkes Malah Tak Kasih Kepastian

Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) belum bisa memastikan kapan Titi Wati, perempuan berbobot 350 kilogram, dapat dievakuasi ke rumah sakit.

Pihak keluarga dari ibu rumah tangga penderita obesitas akut telah sepakat agar Titi menjalani perawatan medis, termasuk operasi. Mereka khawatir kondisinya akan semakin buruk jika dalam waktu dekat belum juga ada penanganan medis.

5. Rawat Titi, RSUD Doris Sylvanus Siapkan Ruangan dan Ranjang Besar

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah menyiapkan ruangan khusus dan ranjang berukuran besar dan kuat untuk Titi Wati (37) wanita berbobot 350 kg.

Humas RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, dokter Theodorus Atmadja mengatakan, sejumlah persiapan sudah dilakukan mulai dari penyediaan ruangan hingga ranjang berukuran besar yang akan ditempati Titi Wati. 

6. Evakuasi Wanita Berbobot 350 Kg, Tim RSUD Harus Bongkar Pintu Rumah

Upaya pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah mengevakuasi Titi Wati (37) perempuan berbobot 350 kg menemui kendala.

Selain besar dan beratnya tubuh Titi Wati, rumah kontrakan yang didiami ibu satu anak dan cucu itu tergolong kecil. Satu-satunya cara mengevakuasi Titi yakni dengan menjebol pintu atau jendela rumahnya.

Humas RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, dokter Theodorus Atmadja mengatakan, untuk dapat mengevakuasi Titi dari rumahnya tim khusus nantinya terpaksa akan membongkar pintu rumah.

7. Ambulans Tak Muat, RSUD Palangkaraya Angkut Wanita 350 Kg Pakai Pikap

Evakuasi Titi Wati (37), wanita berbobot 350 kg ke RSUD Doris Sylvanus Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah harus dilakukan dengan mobil khusus.

Sebab, semua ambulans yang dimiliki rumah sakit tidak ada yang mampu memuat tubuh besar ibu satu anak dan satu cucu itu. Selain itu, tim RSUD juga harus menjebol pintu atau jendela untuk mengeluarkan Titi dari rumahnya.

Humas RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, dokter Theodorus Atmadja mengatakan, pihak RSUD sudah menyiapkan mobil pikap untuk membawa Titi ke rumah sakit. 



8. Evakuasi Titi Wati Penderita Obesitas ke Rumah Sakit Libatkan 20 Orang

Titi Wati, ibu rumah tangga penderita obesitas yang memiliki bobot 350 kilogram (kg), akhirnya dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng), dengan melibatkan 20 orang, Jumat (11/1/2019) pagi.

Untuk bisa mengeluarkan perempuan berusia 37 tahun itu dari rumah, tim evakuasi harus menjebol pintu depan. Sebelum dievakuasi, Titi Wati yang menggelar doa bersama sempat mengeluarkan air mata. Dia mengaku gugup karena seumur hidupnya baru kali ini menjalani operasi. 

9. Bukan 350 Kg, Setelah Ditimbang Berat Titi Wati Ternyata 220 Kg

Berat badan penderita obesitas, Titi Wati, warga Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), ternyata tidak sampai 350 kilogram (kg), seperti yang selama ini diberitakan. Dari hasil penimbangan di RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya, bobot Titi hanya 220 kg.

Wakil Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, Theodorus Sapta Atmadja di Palangkaraya mengatakan, kepastian itu diperoleh dari penimbangan Titi Wati di rumah sakit. 

10. Sempat Sesak Napas, Titi Wati Siap Jalani Tindakan Medis di RSUD

Pasca-dievakuasi dari rumahnya, Titi Wati (37) wanita dengan bobot 350 kg mulai menjalani pemeriksaan dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Jumat (11/1/2019).

Secara umum penderita kelebihan berat badan atau obesitas ini kondisinya masih stabil meski sempat mengalami sesak napas. Titi berharap ke depannya ada perubahan yang lebih baik. Dia juga mengaku siap menjalani seluruh tahapan tindakan medis yang diberikan oleh tim dokter nantinya. 

11. 16 Dokter Akan Operasi Penderita Obesitas Titi Wati di Palangkaraya

Jadwal operasi perempuan penderita obesitas asal Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Titi Wati (37), belum dipastikan. Namun, RSUD dr Doris Sylvanus sudah menyiapkan tim dokter sebanyak 16 orang dari berbagai ilmu kesehatan. Mereka berasal dari Kalteng dan Bali.

“Dari 16 dokter yang dilibatkan nantinya, enam orang dari Kota Bali, sedangkan sisanya dari RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya. Tim untuk mengoperasi Titi Wati telah dibentuk,” kata Wakil Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, Theodorus Sapta Atmadja di Palangkaraya, Sabtu (12/1/2019).

12. Kadar Gula Tinggi, Wanita Obesitas Titi Wati Urung Jalani Operasi

Harapan Titi Wati (37) wanita penderita obesitas yang memiliki bobot 220 kg (semula dinyatakan 350 kg) untuk bisa segera mengembalikan berat tubuhnya harus tertunda.

Penyebabnya, tim medis RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) terpaksa menunda operasi lambung terhadap ibu satu anak dan satu cucu itu. Tim dokter belum bersedia melakukan operasi karena jika dipaksakan akan berakibat fatal.

Selain mengalami obesitas, Titi juga diketahui mengidap penyakit kencing manis atau diabetes. Titi pun harus menjalani pemeriksaan kesehatan dan terapi untuk menurunkan kadar gula darahnya yang masih tinggi. 

13. Jalani Diet, Titi Wati Wanita Berbobot 220 Kg Kini Bisa Telentang

Titi Wati (37) penderita obesitas dengan bobot 220 kg kini mulai menunjukan perkembangan yang cukup berarti. Setelah menjalani observasi dan perawatan di RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, Kalimantan Tengah selama empat hari, ibu satu anak dan satu cucu yang semula hanya bisa tengkurap kini sudah dapat membaringkan badannya dengan posisi telentang.

Kondisi ini terjadi setelah Titi menaati seluruh anjuran tim dokter rumah sakit untuk melatih mobilisasi dan menjalani diet.



14. Titi Wati Wanita Berbobot 220 Kg Hari Ini Jalani Operasi Bariatrik

Setelah beberapa hari menjalani observasi dan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng), kondisi Titi Wati kini berangsur-angsur membaik.

Titi bahkan dijadwalkan menjalani operasi lambung dengan sistem bariatrik pada Selasa (15/1/2019). Hal itu dilakukan setelah tim medis RSUD Doris Sylvanus menggelar rapat internal dengan dokter spesialis dari Bali yang tiba malam ini.

15. Usai Jalani Operasi, Begini Kondisi Titi Wati Wanita Berbobot 220 Kg

Penderita kelebihan berat badan atau obesitas Titi Wati (37) telah menjalani tindakan operasi bedah bariatrik atau pemotongan bagian lambung di RSUD Doris Sylvanus, Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa (15/1/2019).

Operasi tersebut dilakukan 10 dokter spesialis dari RSUD Doris dan dokter bedah dari Bali. Tindakan operasi yang dilakukan yakni pemotongaan bagian lambung titi wati sebanyak 50-60 persen yang bertujuan untuk mempersempit makanan yang masuk di tubuhnya.



16. Lambung Dipotong 60 Persen, Bobot Titi Wati Bisa Turun 15 Kg per Bulan

Tim dokter spesialis bedah RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya dan dokter bedah dari Bali sukses melakukan operasi bariatrik ke penderita obesitas Titi Wati (37). 

Operasi tersebut dilakukan 10 dokter spesialis. Tindakan operasi yang dilakukan yakni pemotongaan bagian lambung Titi Wati sebanyak 50-60 persen yang bertujuan untuk mempersempit makanan yang masuk di tubuhnya.

Tim dokter yang menangani Titi, dokter Gede Eka Rusdiantara mengatakan, secara umum kondisi pasien dalam keadaan baik meski operasi sempat mengalami kendala akibat banyaknya penumpukan lemak di bagian perutnya.

17. Jenguk Titi Wati, Gubernur Kalteng: Semua Biaya Ditanggung Pemda

Pemprov Kalimantan Tengah akan menanggung seluruh biaya operasi dan perawatan Titi Wati (37) ibu rumah tangga penderita obesitas.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat menjenguk Titi seusai menjalani operasi bedah bariatrik di di RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, Selasa (15/1/2019). “Nanti biar semua ditanggung oleh pemerintah daerah (pemda),” katanya.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network