Armenda Jamila alias Emen, remaja asal Rokan Hilir Riau yang merupakan satu di antara manusia tertinggi. (Foto: iNews/Dedi Iswandi)

ROKAN HILIR, iNews.id – Jagat maya dibuat viral dengan sosok manusia tertinggi di Riau, bahkan mungkin Indonesia. Namanya ialah Armenda Jamil. Keluarga dan masyarakat lebih akrab memanggilnya Emen.

Kendati masih berusia 16 tahun, namun tinggi badan Emen sudah lebih dari dua meter, tepatnya 206 centimeter (Cm). Dengan postur tubuh tak biasa ini, sosok Emen selalu tampak berbeda di antara orang sekeliling, bahkan keluarganya.

Namun tak jarang, postur tubuh ini membuatnya kesulitan untuk hal-hal sederhana. Seperti mendapat pakaian yang pas, ukuran sepatu atau sandal yang nyaman hingga keperluan pribadi lainnya.

Emen merupakan warga Jalan Mutiara Kelurahan Banjar 12 Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Saat ini dia duduk di bangku kelas XI SMA 4 Tanah Putih Rokan Hilir.


Menariknya, meski berperawakan besar namun Emen merupakan pribadi yang lembut dan ramah. Dia bahkan rajin membantu orangtuanya mengurus rumah maupun bekerja bersama ayahnya di kebun.

Emen mengungkapkan, jika di masa depannya nanti dia berharap menjadi orang yang sukses dan berhasil. Karena itu saat ini, dia selalu mengutamakan pendidikan dan rajin belajar serta tak suka bermalas-malasan.

“Saya bercita-cita ingin menjadi orang yang sukses,” ucap remaja kelahiran 22 Oktober 2003 tersebut, Sabtu (24/8/2019).

Tubuh tingginya ini juga membuatnya tertarik dengan dunia olahraga. Seperti bermain sepak bola dan voli. Hanya saja, dia memang tidak menekuninya dengan serius.

“Kalau ada waktu senggang saya lebih suka membantu ibu menyapu atau bermain bola dan voli,” katanya.

Sementara itu sang ayah Joko Kuswono menuturkan, sejak lahir tidak ada perbedaan mencolok antara Emen dengan anak lain seusianya. Namun diakui, tubuhnya memang sudah besar sejak kecil. Hanya saya, tak terbayang jika sampai seperti saat ini.

“Tanda-tanda perubahan itu muncul saat Emen usia sembilan tahun, waktu dia duduk di kelas III SD. Emen dikhitan dan tubuhnya berangsur berubah sejak itu. Bahkan saat kelas V SD sudah di atas rata-rata temannya,” kata Joko.

Sebagai orangtua, Joko mengakui kerap mendapati kesulitan. Namun dia akan terus berjuang yang terbaik untuk keluarganya.

“Berbuat yang terbaik saja untuk keluarga,” tuturnya.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network