Ketua Umum PPAD Doni Monardo tampak ikut masuk ke dalam tambak memanen udang bersama para pekerja di Desa Sejoli, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (13/5/2022). (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) Doni Monardo panen raya udang vaname di Desa Sejoli, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (13/5/2022). Hasil panen optimal karena bisa mencapai 70 ton dari 1 hektare.

Doni Monardo tampak ikut masuk ke dalam tambak memanen udang bersama para pekerja menggunakan jaring. Tambak panen tersebut dikelola bekerja sama dengan PT Parigi Akuakultura Prima (PAP).

PPAD sebelumnya pada Rabu 11 Mei 2022 lalu menandatangani MoU kerja sama dengan PT Parigi Akuakultura Prima (PAP) di Kantor PPAD Jakarta. Kerja sama dilakukan antara Direktur Utama PT PAP, Anang Mujiantoro dan Ketua Umum PP PPAD Doni Monardo.

Anang mengatakan, pihaknya kini memiliki lahan 500 hektare di Sulawesi Tengah dan berbagai daerah lain. Tahun 2021 yang lalu, PT PAP memulai panen perdana dengan hasil yang sangat memuaskan, yakni bica mencapai 70 ton per hektare. 

Sementara itu, Ketua Umum PPAD Letjen TNI Purn Doni Monardo mengatakan, Indonesia memiliki pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Selain itu, Indonesia memiliki 17.000 pulau yang sebagian besar memiliki pantai relatif tenang sehingga sesuai untuk budi daya perikanan. 

"Ke depan, bisa kita kembangkan tidak hanya program aquakultur jenis udang vaname, tapi bisa juga ke ikan, lobster, udang dan lain-lain,” ujar Doni.

Dia juga mengapresiasi hasil panen PT PAP yang bisa mencapai 70 ton per hektare. Sementara yang lain antara 20 sampai 40 ton per hektare. 

"Hasil optimal budidaya udang vaname PT PAP dipastikan karena pengelolaan yang profesional, modern dan water management yang baik," katanya. 

Doni juga menyampaikan, punya pengalaman langsung dengan program Emas Biru atau budidaya hasil laut saat menjabat Pangdam XVI/Pattimura yang memiliki teritori Maluku dan Maluku Utara.

Dengan teknologi yang modern, serta pengalaman PAP, maka PPAD berharap program budidaya udang bisa dikembangkan hingga ke daerah-daerah. "Dengan keterlibatan unsur PPAD di berbagai daerah, kita harap kelak bisa menjadikan Indonesia sebagai eksportir udang terbesar di dunia," ujar Doni Monardo.

Doni mendapat info, bahwa kunci sukses pengelolaan budidaya udang adalah disiplin. Disiplin merawat air agar tetap berkualitas, disiplin memberi pakan sesuai jadwal dan takaran, serta disipplin menjaga lingkungan agar tetap terjaga.

Modal utama disiplin sudah dimiliki para prajurit, walaupun sudah purna. Karenanya, kerja sama PPAD dan PT PAP diharapkan bisa memberi nilai tambah. Dengan kerja sama itu pula, Doni berharap PT PAP dalam waktu tidak terlalu lama bisa menjadi produsen udang terbesar di Asia Tenggara, bahkan lebih dari itu.

Doni Monardo juga berharap pihak perbankan memberi dukungan atas MoU yang sudah dilangsungkan antara PT PAP dan PPAD. "Saya berharap pihak perbankan bisa melihat potensi yang ada," ujar Doni.

Dia menegaskan, budi daya udang dan hasil laut lain arah yang benar untuk bisnis ke depan. Tahun 2017, ada sebuah seminar internasional di Eropa, yang meminta negara-negara di dunia untuk beralih dari program perikanan tangkap menuju ke program perikanan budi daya.

Selain itu, juga sesuai dengan sustainable development goal yang juga dicanangkan Presiden Joko Widodo. Presiden concern dengan program ekonomi biru, termasuk di dalamnya program budidaya udang vaname. Selain bisa menjadi sektor unggulan ke depan, juga bisa menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian nelayan. 

"Sebab, nelayan kita efektif melaut hanya enam bulan dalam setahun. Sisanya tidak melaut karena faktor cuara. Kecuali nelayan yang memiliki kapal bertonase besar," kata Doni.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network