JAMBI, iNews.id - Pilot perempuan bernama Velyn Angelica (23) terlibat memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jambi dan sekitarnya. Dia menerbangkan helikopter water bombing.
Gadis asal Pontianak, Kalimantan Barat ini telah mengantongi lisensi penerbangan dan pemadaman api dari Manggala Agni.
Tak mudah menjalani profesi ini. Diakui Velyn, dirinya sering diremehkan di awal-awal menjalani profesi sebagai pilot.
"Sebagai pilot perempuan, sering diremehkan. Namun, saya terus berjuang melawan stigma tersebut. Bahwa saya bisa dan mampu setara dengan pilot lelaki," ujar Velyn, Rabu (8/3/2023).
Velyn mengatakan, sikap meremehkan itu bukan hanya datang dari luar, tapi juga dari keluarga besarnya. Orang tua Velyn tak mengizinkan anaknya bekerja di zona berbahaya. Profesi pilot dianggap berat dan berisiko tinggi.
Selain itu ada pandangan yang meyakini perempuan akan lebih banyak di rumah untuk mengurus suami dan anak-anak setelah menikah.
Velyn mengaku malah tertantang untuk membuktikan dirinya mampu menjadi pilot helikopter maupun penerbangan komersial.
"Kalau pilot komersial, spot tujuannya sudah ditentukan. Tapi kalau pilot helikopter spotnya selalu berubah dan tidak tetap," kata perempuan berkulit putih dan berambut panjang ini.
Karhutla di Jambi diprediksi terjadi pada bulan April. Velyn akan terbang dengan helikopter bombing memadamkan api di Jambi dan sekitarnya.
"Peran ini sangat penting, terutama di masa-masa sulit saat kebakaran terjadi pada musim kemarau panjang (el nino)," tuturnya.
Velyn mengatakan, pekerjaan sebagai pilot pemadam kebakaran berdampak luas pada kepentingan publik. Dia bercerita pengalaman soal karhutla pada 2015 dan 2019.
Saat itu karhutla berdampak luas hingga melumpuhkan perekonomian dan kesehatan masyarakat. Bahkan asap karhutla sampai ke Singapura dan Malaysia.
Pada 2017, Velyn masih menyelesaikan pendidikan di sekolah penerbangan. Pada 2018, dirinya mendapat lisensi penerbangan khusus helikopter.
Saat ini Velyn bekerja bersama tim TRC dan masyarakat peduli api. Sudah dua tahun dia menjalankan peran sebagai pilot pemadam kebakaran dengan 500 jam terbang.
"Sudah 500 jam terbang, 200 jam di antaranya di helikopter," katanya.
Pada 2022 tidak ada musim kemarau. Velyn mengaku hanya beberapa kali saja terbang untuk water bombing.
"Saya tiga kali terbang boombing, dua-duanya itu mulus. Tapi satunya menantang bahaya, karena titik api berada pada hutan dengan kerapatan sangat padat. Semuanya di Sumatera Selatan," ujarnya.
Velyn bercerita soal pengalaman pertama mengudara saat sedang terjadi karhutla. Ketika itu helikopter yang diterbangkan harus mendarat di titik kebakaran untuk memasang instalasi bombing.
"Waktunya selama sekitar 5-10 menit. Selama itu harus dilakukan dengan teliti dan penuh perhitungan," tuturnya.
Ketakutan itu menurutnya menjadi energi seorang pilot, sehingga lebih matang mempersiapkan diri sebelum terbang.
Bertugas sebagai pilot pemadam kebakaran menurutnya menghadapi banyak tantangan.
"Saat di lapangan tidak ada sumber air, itu kita harus berpikir cepat dan terus berkoordinasi agar waktu yang dibutuhkan untuk pemadaman lebih singkat," ujarnya.
Berkat pekerjaan sebagai pilot, Velyn bersyukur bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Di usia yang masih muda, dirinya ikut membantu biaya sekolah adik- adiknya.
Velyn mengatakan, bertugas di perusahaan hutan tanaman industri (HTI) di Jambi, yakni PT Wira Karya Sakti (WKS) yang memiliki banyak lahan gambut, membuat dirinya lebih banyak patroli.
"Titik api di lahan gambut harus segera dideteksi sejak dini oleh tim TRC, karena kalau sudah berada di kedalaman akan sulit dipadamkan," kata Velyn.
Di momen Hari Perempuan Internasional ini, Velyn berpesan agar perempuan-perempuan di mana saja tidak membatasi cita-cita di dunia penerbangan hanya karena ada stigma negatif.
"Karena saya awalnya masuk penerbangan untuk keren dan menghindari waktu kuliah yang panjang. Namun, sampai sekarang bisa bertahan di dunia penerbangan," katanya.
Karier pilot Velyn tidak hanya di perusahaan ini. Sebelum menjadi pilot profesional di PT National Utility Helicopters (NUH), Velyn pernah bergabung dengan tim penerbang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Di tempatnya bekerja, hanya ada tiga pilot perempuan, yakni Velyn, Janet dan Indriana.
Tertarik mengikuti jejak Velyn?
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait