LEMBATA, iNews.id – Kelangkaan BBM terjadi di Lembata, NTT pascabencana Badai Seroja yang mengakibatkan banjir bandang dan longsor. Kelangkaan tersebut memicu naiknya harga di tingkat eceran yang mencapai Rp50.000 per liter, Kamis (15/4/2021).
Meski mahal, warga rela antre di Agen Premium Minyak Solar (APMS) demi mendapatkan BBM. Pantauan di lokasi, antrean panjang kendaraan roda empat di APMS Jalan Trans Lembata mencapai 1 km.
Warga pun rela menunggu hingga malam hari demi seliter BBM yang akan mereka pakai untuk operasional kendaraan.
Warga Lembata, Yanus mengakui sangat sulit mendapatkan BBM. “Kami harus antri dari siang hingga malam karena stok BBM di APMS banyak yang habis,” katanya.
Dia berharap pasokan BBM bisa cepat kembaali normal agar aktivitas warga bisa berjalan seperti semula.
Warga Lembata, Madiah berharap pemerintah memberikan perhatian terkait masalah BBM di Lembata pascabencana. Pemerintah diharapkan bisa mengatur suplai dan distribusi BBM ke Kabupaten Lembata sehingga tidak terjadi kelangkaan dan harga tidak melonjak.
“Saat ini kami kesulitan mendapatkan BBM. Kami harus antre dari malam supaya bisa mengisi bahan bakar. Kalau tidak, kami harus membayar sampai Rp50.000 per botol dari pedagang di pinggir jalan,” katanya.
Warga juga khawatir kondisi ini masih berlangsung lama. Sementara warga saat ini juga masih kesulitan setelah terdampak banjir bandang belum lama ini.
“Kami berharap kondisi ini tidak berlangsung lebih lama lagi, apalagi saat ini kami sudah kesulitan karena dampak banjir bandang,” kata warga lainnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait