KUPANG, iNews.id - Sebanyak 257 orang menjadi korban gigitan anjing rabies di Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga Minggu (11/6/2023). Dari jumlah tersebut, dua orang di antaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan TTS Dianar Atti mengatakan, satu korban meninggal dunia akibat gigitan anjing rabies yakni bocah berusia 5 tahun.
“Anak itu meninggal Minggu kemarin setelah sempat dirawat intensif di RSUD So’e,” ujar Dianar Atti, Senin (12/6/2023).
Hal itu disampaikan berkaitan dengan perkembangan kasus sebaran rabies di Kabupaten TTS di Pulau Timor. Bocah 5 tahun itu digigit anjing rabies pada April lalu di Kecamatan Kualin. Gigitan anjing rabies tidak hanya di satu tempat saja, namun hampir di sekujur tubuhnya.
“Sebenarnya kondisinya sempat membaik saja dan sudah menerima vaksin usai penetapan kejadian luar biasa (KLB), tetapi kasihan anak itu meninggal pada Minggu kemarin,” katanya.
Dengan adanya kasus baru meninggalnya bocah tersebut, kini sudah ada dua orang meninggal dunia akibat gigitan anjing rabies. Korban pertama meninggal dunia pada Mei lalu, berusia 45 tahun.
"Kasus penyebaran rabies di TTS terus meningkat, namun kami sudah melakukan berbagai upaya," ucapnya.
Data dinas setempat, 257 orang digigit anjing rabies yang tersebar di 23 kecamatan dari total 32 kecamatan di kabupaten tersebut.
“Selain itu penyebaran juga sudah sampai ke 76 desa,” ujarnya.
Dia berharap agar masyarakat lebih berhati-hati saat beraktivitas dan lebih penting memvaksin anjingn atau mengikatnya sehingga tidak mudah terpapar rabies.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait