Polisi melakukan olah TKP perampokan rumah mewah di Cilegon yang menewaskan bocah 9 tahun. (Foto: Ist)

CILEGON, iNews.idKasus pembunuhan sadis terhadap anak poltisi PKS (Partai Keadilan Sejahtera) di rumah mewah, Kota Cilegon, Banten, hingga kini masih misteri. Sudah 10 hari sejak peristiwa berarah itu, polisi hingga kini belum bisa mengungkap identitas pelaku yang menghabisi nyawa korban di kediamannya di Kompleks Bukit Baja Sejahtera (BBS) III, Kelurahan Ciwaduk, Kota Cilegon.

Pantauan di lokasi menunjukkan rumah mewah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) masih terpasang garis polisi (police line). Tidak ada aktivitas di dalam rumah tersebut, dan pihak keluarga korban dilaporkan terpaksa mengungsi ke rumah lain untuk sementara waktu demi keamanan dan kenyamanan psikologis.

Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Yogatama mengungkapkan, proses penyelidikan mengalami hambatan signifikan akibat hilangnya petunjuk fisik di lapangan. 

Kamera pengawas atau CCTV yang berada di rumah korban ternyata sudah dalam kondisi rusak lama sebelum kejadian. Hal ini membuat polisi kehilangan rekaman visual detik-detik saat pelaku masuk atau keluar dari kediaman korban. 

Selain itu, hujan lebat yang mengguyur wilayah Cilegon saat dan setelah kejadian turut memperulit pencarian bukti fisik. Sehingga, banyak jejak pelaku di area luar rumah yang diduga terhapus atau hanyut terbawa aliran air hujan saat tim Inafis melakukan olah TKP awal.

"Kami mengalami kendala karena CCTV di rumah tersebut sudah lama tidak berfungsi. Selain itu, kondisi cuaca hujan lebat saat kejadian mengakibatkan banyak jejak yang hilang di luar rumah saat kami melakukan olah TKP," katanya, Rabu (24/12/2025).

Meski menghadapi kendala teknis, AKP Yogatama menegaskan bahwa pihaknya terus bekerja secara maraton. Hingga saat ini, polisi telah memperluas jangkauan penyelidikan dan memeriksa sedikitnya delapan orang saksi dari berbagai kalangan, mulai dari keluarga hingga orang terdekat korban.

"Kami terus bekerja secara profesional dan transparan. Tim terus bergerak di lapangan untuk mengumpulkan bukti-bukti pendukung lainnya agar kasus ini segera terungkap," katanya.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network