KUPANG, iNews.id – Sektor pariwasata mulai khawatir dengan tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Nusa Tengga Timur (NTT). Tercatat hingga Selasa (8/2/2022), kasus DBD di NTT mencapai 979 kasus.
Angka ini naik dibandingkan pekan lalu yang berjumlah 766 kasus. Jumlah kasus tertinggi ada di Kabupaten Manggarai Barat yang merupakan daerah wisata super premium dengan destinasi unggulan Taman Nasional Komodo yaitu sebanyak 204 kasus.
Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) NTT berharap agar kasus DBD yang mulai marak dapat segera dikendalikan. Pasalnya, akan berdampak pada arus kunjungan wisatawan yang sedang bergerak menuju pemulihan akibat pandemi Covid-19.
"Kasus DBD yang semakin masif di daerah-daerah destinasi wisata tentu menjadi penghambat rencana kunjungan wisatawan mancanegara. Wisatawan domestik juga sekarang sudah sangat hati-hati dengan segala jenis penyakit," kata Ketua Asita NTT Abed Frans ketika dihubungi di Kupang, Rabu (9/2/2022).
Menurut dia, banyak wisatawan yang telah membatalkan rencana kunjungan akibat munculnya Covid-19 varian Omicron. Jika ditambah lagi dengan DBD maka kunjungan wisatawan akan semakin merost.
Dia meminta pemerintah daerah melalui instansi terkait melakukan antisipasi pada saat musim hujan seperti ini agar serangan DBD ini tidak semakin masif. Salah satunya dapat dilakukan dengan pengasapan (fogging) secara berkala. Kemudian juga penanganan sampah secara baik.
Dia juga meminta masyarakat di daerah-daerah wisata dapat melaksanakan tanggung jawab masing-masing untuk terhindar dari serangan DBD.
"Kami berharap semua elemen berkolaborasi mengendalikan DBD ini sehingga kegiatan ekonomi termasuk di sektor pariwisata di NTT terus bergerak membaik," ujarnya.
Editor : Dita Angga Rusiana
Artikel Terkait