KAYONG UTARA, iNews.id – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah titik di Kalimantan Barat (Kalbar), terus meluas dan tidak terkendali. Bahkan, rembetan api turut membakar bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri 07 Samanai di Kabupaten Kayong Utara.
Bangunan sekolah tersebut terbakar pada Sabtu (15/9/2019) dan Minggu (15/9/2019) kemarin. Padahal, bangunan itu baru dioperasikan oleh pemerintah daerah setempat pada April 2018 lalu.
Bangunan yang kini luluh lantak merupakan bagian dari kelas filial atau kelas jarak jauh SD Negeri 07 Samanai, yang berlokasi di Unit Transmigrasi Desa Simpang Tiga, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara. Para siswa pun kini kehilangan tempat belajar.
Sejumlah saksi mata menyebutkan, kebakaran di areal ini sebenarnya sudah terjadi sejak sepekan lamanya. Kobaran api kadang muncul dan membesar dan kadangkala juga menghilang.
Namun, karena kawasan ini merupakan lahan gambut, api dipastikan terus menyala di bawah permukaan tanah. Hal ini terlihat dari kepulan asap pekat yang terus muncul dari permukaan tanah.
“Kebakarannya sudah seminggu ini, kadang muncul api, kadang hilang, sampai akhirnya merembet ke bangunan sekolah. Titik apinya berasal dari belakang sekolah,” kata warga transmigran, Yus Februansyah di Kayong Utara, Senin (16/9/2019).
Petugas pemadam kebakaran kesulitan memadamkan api karena tiupan angin yang cukup kencang dan masih terdapat sejumlah titik api di sekitar lokasi sekolah. Selain itu, petugas pemadam juga mengaku kesulitan karena pekatnya asap yang menghalangi jarak pandang untuk bisa mendekat ke bangunan sekolah.
“Kami kesulitan mendekat ke bangunan sekolah karena kabut asapnya pekat sekali dan menghalangi jarak pandang. Kalau sumber air sebenarnya cukup,” kata petugas Manggala Agni, Nasir.
Hingga Senin sore (16/9/2019), petugas dibantu sejumlah masyarakat terus berupaya mengisolasi rembetan api agar tak membakar bangunan yang masih tersisa. Petugas masih berupaya melakukan pendinginan dengan menyemprotkan air ke sekeliling bangunan sekolah di tengah kepungan asap pekat.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait