TANJUNGPINANG, iNews.id - Kapal Motor Sabuk Nusantara 80 yang mengangkut logistik untuk pilkada di Kabupaten Bintan dan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terpaksa kembali ke Pelabuhan Kijang. Hal ini setelah kapal dihantam gelombang tinggi di Perairan Marapas.
Anggota KPU Bintan Haris Daulay mengatakan, KM Sabuk Nusantara 80 tersebut mulai berlayar dari Pelabuhan Kijang menuju pulau di Kecamatan Tambelan pada Sabtu (5/12/2020) pukul 13.00 WIB.
Setelah tiga jam perjalanan, kapal dihantam gelombang tinggi di Perairan Marapas sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan. Selainjutnya kapal memutar balik ke Pelabuhan Kijang dan tiba pukul 19.00 WIB.
"Kami mendapatkan informasi itu semalam dari Pelni, kemudian mengambil langkah-langkah strategis untuk mengamankan logistik dan mendistribusikannya dengan cara lainnya," ujarnya, Minggu (6/12/2010).
Haris mengungkapkan, KPU Bintan telah memindahkan logistik Pilkada Bintan dan Kepri itu ke gudang logistik untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Kemudian, KPU Bintan beserta pemerintah setempat dan polisi mengambil opsi agar logistik dapat didistribusikan tepat waktu. Alternatif yang diambil yakni menggunakan Pesawat Susi Air.
Rencana itu potensial dilaksanakan lantaran Tambelan sudah memiliki bandara untuk pesawat yang berukuran relatif kecil. KPU Bintan masih melakukan koordinasi dengan maskapai Susi Air, termasuk membahas soal biaya.
Volume logistik yang didistribusikan ke Tambelan juga harus dikurangi jika menggunakan pesawat kecil. Untuk mengurangi beban logistik pilkada, KPU Bintan kemungkinan mengurangi jumlah cairan sabun dan disinfektan.
"Sepertinya jalan satu-satunya harus menggunakan pesawat untuk mendistribusikan logistik pilkada karena waktunya sudah sangat dekat. Kalau menggunakan kapal memakan waktu selama sehari," kata Haris.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait