JAKARTA, iNews.id – Pasangan Calon Nomor Urut 3 Pilwali Baubau, Wa Ode Maasra Manarfa dan Ikhsan Ismail mengklaim memiliki program yang sangat bagus untuk mengatasi kemiskinan di Kota Baubau. Paslon dengan jargon Mama Ikhlas ini berjanji akan memberikan anggaran Rp1,2 miliar ke setiap kelurahan untuk mengatasi kemiskinan. Namun, program ini dinilai paslon lain tidak mungkin direalisasikan.
Calon Wakil Wali Kota Nomor Urut 3, Ikhsan Ismail dalam sesi khusus para calon wakil wali kota bertanya di Debat Publik Pilwali Baubau, Sabtu (12/5/2018) malam mengatakan, anggaran Rp1,2 miliar ke setiap kelurahan. Sementara di Baubau saat ini diketahui ada 43 kelurahan. Program tersebut untuk pembenahan di lorong-lorong, pembenahan lingkungan kumuh, dan anak putus sekolah yang ditemukan di masyarakat miskin.
“Akan kami bagikan kartu-kartu Mama Iklhas, kartu Mama Ikhlas Bahagia. Kami coba ciptakan bagaimana kota itu maju dan warganya bahagia. Itu target kami. Kalau kami berhasil, solusi yang paling bagus adalah ini. Inilah yang akan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di lorong-lorong sana karena di situ ada kemiskinan, putus sekolah dan lingkungannya kumuh,” papar Ikhsan Ismail.
Rencana pemberian anggaran ini, ditanggapi Paslon Nomor Urut 2, AS Tamrin-La Ode Ahmad Monianse. La Ode Ahmad Monianse mempertanyakan regulasi yang akan digunakan paslon nomor urut 3 untuk mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,2 miliar itu ke setiap kelurahan untuk mengatasi kemiskinan.
“Saya kira perlu dijelaskan regulasinya karena dengan pendidikan 20 persen, dana kesehatan 10 persen ditambah lagi dengan tambahan dana buat kelurahan, jangan sampai ketersediaan dana untuk pembangunan yang lain tidak tercukupi. Setahu saya, regulasi tentang kelurahan tidak sama tentang desa,” paparnya.
Ikhsan Ismail mengatakan, dengan APBD Baubau yang sebelumnya mencapai Rp816 miliar, tidak akan ada masalah jika sebagian dialokasikan untuk pendanaan di kelurahan. Jika dihitung untuk 43 kelurahan di Baubau, maka dana yang dihabiskan untuk program mereka kurang lebih Rp51 miliar.
“Ini tidak seberapa untuk kesejahteraan masyarakat Kota Baubau. Karena target kami bagaimana menyejahterakan masyarakat Baubau. Permasalahan regulasi, keputusan wali kota pun sudah bisa melakukan itu karena wali kota adalah pemerintah yang menyusun anggaran. Nanti bagaimana caranya, kami bekerja sama dengan DPR. Saya sangat yakin DPR kalau untuk kepentingan masyarakat, akan melakukan yang terbaik,” paparnya.
Sementara Calon Wakil Wali Kota Nomor Urut 2 La Ode Ahmad Monianse mengatakan, wali kota tidak bisa seenaknya membuat kebijakan, terutama terkait keuangan. Sebab, hal ini punya regulasi khusus yang sudah diatur pemerintah pusat. Dia menilai program pemberian Rp1,2 miliar itu berpotensi menyeret wali kota dan wakil wali kota ke persolan hukum nantinya.
“Ini sebuah peringatan bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam memberikan sebuah janji dan terobosan yang pada akhirnya nanti menyeret diri kita ke persoalan hukum. Ini sebuah cara nalar yang salah karena tidak ada satupun anggaran yang boleh ditetapkan anggota DPRD kalau tidak melalui sebuah proses perencanaan yang matang dari bawah, termasuk proses musrenbang. Janji seperti ini akan menyesatkan kita karena tidak mungkin dilaksanakan,” paparnya.
Dalam debat tersebut, tak hanya Paslon Nomor Urut 3 yang memiliki program pengalokasian anggaran untuk kelurahan, dalam rangka mengatasi kemiskinan. Paslon Nomor Urut 1, Roslina Rahim-La Ode Yasin juga berencana mengalokasikan anggaran di kelurahan untuk menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan.
“Kami ketika terpilih, Insya Allah, kami punya program yang namanya Kelurahan Mantap. Mantap, nyaman, sejahtera dan berbudaya. Kami akan memberikan dana sebesar Rp500 juta per kelurahan. Tujuannya adalah untuk memberikan pendampingan-pendampingan sehingga kelurahan itu bisa terwujud menjadi nyaman, sejahtera dan berbudaya,” papar Calon Wakil Wali Kota Baubau Roslina Rahim.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait