TANJAB BARAT, iNews.id - Sedikitnya 19 pelajar sekolah dasar (SD) terluka saat jatuh dari jembatan gantung di Dusun 1, Desa Rantaubenar, Kecamatan Renahmendaluh, Kabupaten Tanjungjabung (Tanjab) Barat, Jambi. Bagian besi pengaman jembatan tersebut putus hingga membuat mereka terjatuh saat sedang menyeberang, Rabu (30/3/2022).
Kapolres Tanjab Barat AKBP Muharman Arta mengatakan, jumlah korban luka-luka akibat terjatuh dari jembatan gantung yang putus di Desa Rantaubenar sebanyak 19 orang.
"Ada 19 pelajar SD yang terluka. Mereka saat itu mau berangkat sekolah jatuh ke sungai dari jembatan gantung karena besi ulirnya putus," ujarnya, Kamis (31/3/2022).
Menurutnya, jembatan yang putus tersebut sudah digunakan selama lebih dari 12 tahun oleh masyarakat setempat.
"Saat itu dibangun dengan sumber dana PNPM. Saat ini kami telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk segera melakukan perbaikan jembatan tersebut," kata Muharman.
Sebagai alternatif, masyarakat dapat menggunakan jalan memutar melalui PT Bukit Kautsar-Desa Penyabungan dengan waktu tempuh sekitar 35 menit lebih lama.
"Saat ini ke-19 siswa tersebut ada yang berobat di desa, ada juga yang dibawa ke Kota Jambi," ucapnya.
Berikut rincian nama-nama 19 pelajar SD yang terluka akibat terjatuh dari jembatan gantung :
1. Yasir, umur 9 tahun, memar bagian kepala dibawa ke RS di Jambi;
2. Olipia, umur 10 tahun, patah bagian paha kiri dirawat di rumah Desa Rantau Benar;
3. AW Grace, umur 12 tahun, luka lecet dibagian kaki, dirawat di rumah Desa Rantau Benar;
4. Foni, umur 9 tahun, luka lecet di muka dan kaki, dirawat di rumah Desa Rantau Benar;
5. Zahra Kelop, umur 11 tahun, nyeri paha kanan, dirawat di rumah Desa Rantau Benar;
6. Celsi, umur 13 tahun, luka di kelopak mata, dirawat di rumah Desa Rantau Benar;
7. Yeni Magulo, umur 9 tahun, luka kaki sebelah kiri, dirawat di rumah Desa Rantau Benar;
8. Nenia Gulo, umur 9 tahun, jari manis sebelah kiri terkilir, dirawat di rumah Desa Rantau Benar;
9. Vivin, umur 8 tahun, nyeri bagian dada dan memar bagian kepala, dirawat di rumah Desa Rantau Benar.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait