PEKANBARU, iNews.id - Balai Besar Konservasi Sumber Daya (BBKSDA) Riau bersama polisi terus melakukan upaya evakuasi terkait konflik harimau dan manusia di Km 75, Dusun 2 Tanjung Potai, Desa Tasik Tebing Serai, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis. Salah satunya langkahnya dengan memasang perangkap untuk menjebak harimau masuk ke kandang.
Selama upaya evakuasi, warga diminta selalu waspada dengan ancaman hewas buas yang dilindungi tersebut. Bahkan warga diharapkan bisa pindah sementara waktu ke tempat aman.
"Kapolsek Pinggir dan Bhabinkamtibmas terus memberikan imbauan kepada warga agar sementara ini mengungsi, pindah ke rumah warga lain,. Kami juga berpesan hati-hati saat melaksanakan kegiatan," ujar Kapolres Bengkalis AKBP Indra Wijatmiko Jumat (15/4/2022).
Dia mengatakan, tim gabungan telah meletakkan kandang jebakan yang di dalamnya ditaruh seekor kambing di sekitar rumah warga bernama Marlon Tamba. Rumah tersebut sebelumnya didatangi harimau yang membuat para penghuni ketakutan.
"BBKSDA memasang kamera dan perangkap di areal TKP dengan menggunakan pancingan hewan ternak," kata mantan Kapolres Pelalawan tersebut
Kepada warga, tim gabungan mengharapkan agar selalu berhati-hati. Jika bertemu dengan harimau agar tidak melakukan tindakan sendiri.
"Mengarahkan masyarakat untuk tidak mengambil tindakan untuk memburu atau membunuh harimau karena itu satwa langka dan dilindungi," tuturnya.
Diketahui, dalam dua pekan ini harimau meneror warga. Seorang warga bernama Indra pada 6 April 2022 tewas dimangsa harimau. Kemudian pada 9 April 2022, harimau menerkam anjing milik warga. Pada 12 April 2020, si Datuk-julukan harimau mengelilingi rumah Marlon.
BBKSDA menegaskan daerah tersebut masuk dalam kasawan lindung yakni Suaka Margasatwa (SM) Giam Siak Kecil. Artinya kawasan itu memang tempat habitat harimau.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait