MAMUJU, iNews.id – Hari ini, Rabu 25 November merupakan peringatan Hari Guru Nasional. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Guru Nasional tahun ini dilakukan dengan sederhana karena masih adanya pandemi Covid-19.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) pun tidak di sekolah melainkan secara daring untuk mencegah penularan Covid-19. Namun, bagi guru di daerah KBM daring banyak menemui kendala karena tidak semua peserta didik memiliki handphone atau gawai dan biaya untuk membeli kuota internet.
Kondisi itu dialami Habsa, guru sekolah dasar (SD) Tapparang di Desa Pokkang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat itu terpaksa menyulap rumahnya menjadi kelas demi bisa mengajar siswanya.
Habsa melakukan hal itu karena sebagian besar orang tua para siswa bekerja sebagai petani kebun yang penghasilanya pas pasan sehingga tidak mampu untuk membelikan anaknya gawai serta kouta internet.
Dengan menggunakan alat seadanya, Habsa mengajar anak didiknya meski harus melantai di dalam rumah.
Untuk menghindari penyebaran Covid-19, Habsa pun menerapkan protokol kesehatan ketat. Dia membatasi jumlah siswa yang datang untuk belajar delapan orang dalam setiap jam. Selain itu mereka di wajibkan menggunakan masker, mencuci tangan serta menjaga jarak selama proses pembelajaran.
“Pembelajaran tersebut dilakukan mulai dari jam 9 pagi hingga jam 12 siang, kemudian dilajutkan lagi jam 2 hingga jam 4 sore,” katanya, Rabu (25/11/2020).
Selain menjadi guru, Habsi juga membuka usaha dangang kue di depan rumahnya guna memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya di tengah sulitnya ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Habsa mengakui, melakukan pembelajaran di rumah sangat sulit karena sebagian besar siswa tidak dapat konsentarasi menerima mata pelajaran.
“Saya berharap pandemi covid ini segera berlalu, sehingga aktivitas belajar mengajar bisa kembali di sekolah,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait