LEMBATA, iNews.id – Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) erupsi dengan melontarkan lava pijar dan suara gemuruh kuat, Selasa (8/6/2021) pukul 18.10 WITA.
Dari data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak gunung berketinggian 1.923 (mdpl).
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 4 mm dan durasi ± 30 detik. Erupsi disertai lontaran lava pijar dan gemuruh kuat,” kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian.
Dia mengatakan, Gunung Ile Lewotolok saat ini berada pada status level III atau Siaga dengan rekomendasi agar masyarakat atau pendaki tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak/kawah gunung.
Dia juga mengingatkan warga Desa Jontona yang paling dekat dengan puncak Gunung Ile Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak atau kawah gunung.
“Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya maka masyarakat yang berada disekitar Gunung Ile Lewotolok agar mengunakan masker penutup hidung dan mulut,” katanya.
Dia menambahkan, abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ile Lewotolok maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung agar mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
“Pemerintah daerah, BPBD Provinsi dan kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Ili Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait