JAKARTA, iNews.id - Pascagempa bumi Magnitudo 6,3 yang mengguncang wilayah Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (26/7/2021) malam, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merekomendasikan masyarakat pesisir Bolaang dan Bunta agar menjauhi pantai. Selain itu, warga diminta mencari tempat lebih tinggi.
"Kami merekomendasikan kepada masyarakat di pesisir Bolaang dan Bunta agar menjauhi pantai dan mencari tempat yang lebih tinggi. Tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Jakarta, Senin malam (26/7/2021).
Dwikorita menekankan, jika terjadi gempa susulan dan goyangannya terasa keras, maka tidak perlu menunggu instruksi lagi. "Segera jauhi pantai,” ujarnya.
Dwikorita mengatakan, berdasarkan pemodelan, gempa yang terjadi di Tojo Una-Una tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun, pihaknya mengkhawatirkan terjadinya longsoran tebing bawah laut yang dapat memicu kenaikan muka air laut.
“Pascagempa, kami terus berkoordinasi dengan Badan Informasi Geospasial, pemerintah daerah, dan stake holder setempat terkait dampak yang terjadi,” ujarnya.
Diketahui, gempa bumi M6,5 mengguncang wilayah Tojo Una-Una, Sulteng, Senin (26/7/2021). Lokasi gempa yang terjadi pukul 20.09 WITA tersebut berada di titik koordinat 0,73 Lintang Selatan (LS), 121,92 Bujur Timur (BT), berjarak sekitar 59 km dari arah timur laut Tojo Una-Una.
Gempa dilaporkan dirasakan dalam skala V-VI MMI. Di daerah Ampana dirasakan dalam V-VI MMI atau getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar.
Sementara di Luwuk, Poso, Morowali dirasakan dengan kekuatan V MMI, yakni getaran dirasakan hampir semua penduduk dan orang banyak terbangun. Berikutnya, Bolmong Selatan, Bolmong Timur, Kotamobagu, Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Buol, Bone Bolango, Pohuwato dengan kekuatan III-IV MMI.
Di Tomohon, Manado, Ratahan, Bobong, Konawe Utara, Kolaka Utara, Masamba, warga merasakan dengan ukuran II-III MMI. Adapun warga Mamuju Tengah, Polewali merasakan gempa dalam skala II MMI.
Dwikorita menjelaskan, daerah yang berpotensi mengalami kerusakan bangunan yaitu daerah yang merasakan guncangan dengan skala IV - VI. Karena itu, BMKG juga meminta agar warga menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat guncangan gempa menyusul potensi terjadinya gempa susulan di wilayah tersebut. Hal ini untuk meminimalisasi korban jiwa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal saudara cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali kedalam rumah. Dengan besaran gempa tersebut, banyak bangunan rawan roboh,” katanya.
Dwikorita juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang beredar. Sebab, pascagempa biasanya muncul berita yang tidak jelas asalnya dan membuat kepanikan.
"Waspada berita bohong. Silakan cek informasinya di kanal-kanal komunikasi resmi BMKG, baik itu website, aplikasi info BMKG dan juga media sosial resmi BMKG," ujarnya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait