JAKARTA, iNews.id – Gempa bumi bermagnitudo M4,9 mengguncang wilayah Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (6/2/2020), pukul 20.44.41 WIB. Gempa ini terjadi 5 menit setelah sebelumnya Melonguane diguncang gempa bumi M6,1, pukul 20.40.08 WIB.
Menurut hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,40 Lintang Utara (LU) dan 126,49 Bujur Timur (BT).
Pusat gempa bumi tepatnya berlokasi di laut, berjarak 157 km dari arah Utara Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulut. Sementara kedalaman gempa 10 km. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Gempa ini dirasakan dalam skala intensitas IV MMI di Pulau Miangas. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi M6,1 yang lebih dahulu terjadi merupakan jenis dangkal akibat aktivitas subduksi.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Rahmat, Kamis malam.
Rahmat mengatakan, hingga pukul 20.58 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan ada dua kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M4,9.
BMKG merekomendasikan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” katanya.
Selain itu, pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait