PANDEGLANG, iNews.id - Gegara berbeda pilihan kepala desa (kades), jenazah Ujang Rahmat yang sudah dimakamkan selama 3 tahun di Kampung Koranji, Desa Tegalwangi, Menes, Pandeglang, Banten dibongkar. Musababnya, pemilik tanah, Shihab tersinggung lantaran anak mendiang tidak mendukung dirinya sebagai kades.
Pemindahan jenazah diliputi rasa haru oleh keluarga korban. Bahkan seorang anak almarhum sampai pingsan lantaran tak kuat melihat jasad ayah nya yang tinggal tulang belulang diangkat kembali dan dibungkus kain kafan untuk dipindahkan.
"Kurang lebih sudah 3,5 tahun dimakamkan di sini. Kami dari pihak keluarga merasa dizhalimi," kata salah seorang kerabat, Sanan, Sabtu (3/7/2021).
Menurut Sanan, pembongkaran dilakukan karena Shihab tersinggung dan menegur anak almarhum, Ade Sadeli, yang mengikuti acara bakar-bakar ikan calon kades lain. Pemilik tanah lantas mengungkit-ungkit jasa yang diberikan dengan merelakan sang ayah dimakamkan di lahan miliknya.
Menurut Sekretaris Desa Tegal Wangi, Rahmatullah, pemerintah desa telah mengetahui pemindahan makam dan mengupayakan persoalan ini dapat diselesaikan dengan baik agar tidak terjadi konflik berkepanjangan. Dia mengakui persoalan ini memang terjadi lantaran faktor politik.
"Pasti ada unsur itu (pemilihan kades)," ujarnya.
Informasi lain menyebutkan, pemilik tanah sudah menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga almarhum. Dia juga berharap makam tidak sampai dipindahkan.
Editor : Erwin C Sihombing
Artikel Terkait