JAKARTA, iNews.id – Bencana gempa bumi yang melanda sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB) tak hanya meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat yang kehilangan kerabat dan sanak saudara. Tetapi juga mengakibatkan berbagai kerusakan mulai dari rumah, masjid, hingga berbagai infrastruktur dan fasilitas umum.
Tentunya bencana gempa ini menganggu denyut nadi aktivitas masyarakat dan pelayanan publik di NTB. Untuk itu, kendati saat ini masih masa tahap tanggap-darurat atau penyelamatan, pemerintah pusat dan daerah diminta mulai merencanakan dan menyiapkan rehabilitasi (perbaikan) dan rekonstruksi atau pembangunan kembali semua kerusakan yang terjadi akibat gempa di NTB.
Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris mengatakan, semua sumber daya harus dikerahkan agar proses tanggap-darurat berlangsung optimal sehingga mampu menyelamatkan sebanyak mungkin korban. Selain itu juga memastikan kebutuhan pangan, sandang, tempat berteduh, sanitasi, dan kedapuran bagi mereka yang menjadi korban gempa dan tinggal sementara di pengungsian.
“Sembari itu, pemerintah juga harus bergerak cepat merencanakan dan menyiapkan proses rehab-rekon (rehabilitasi-rekonstruksi),” kata Fahira Idris, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (8/8/2018).
Dia mengungkapkan, proses rehabilitasi dan rekonstruksi yang sistemik, terintegrasi dan komprehensif akan mempercepat masyarakat NTB bangkit kembali sehingga geliat aktivitas kembali normal bahkan lebih baik.
Untuk tahap rehabilitasi, yang paling utama segera dipulihkan adalah sektor perumahan, kesehatan, dan memperbaiki lapangan kerja. Terutama di sektor pertanian dan pariwisata yang menjadi unggulan daerah NTB.
“Dua sektor utama NTB yaitu pertanian dan pariwisata harus segera dipulihkan. Tidak boleh terlalu lama terganggu karena menjadi denyut nadi aktivitas provinsi ini. Pelayanan publik dan perbaikan berbagai sarana umum juga harus segera dilakukan agar aktivitas warga dan pemerintahan kembali optimal,” ujar Senator atau Anggota DPD RI DKI Jakarta tersebut.
Fahira menuturkan, selama proses rehabilitasi berlangsung, berbagai kerusakan fisik terutama tempat tinggal dan berbagai fasilitas publik seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, dan kantor pemerintahan, secepat mungkin dibangun kembali secara permenen (rekonstruksi). Tentunya, dengan memperhatikan standar konstruksi bangunan yang lebih tahan terhadap bencana.
“Kami doakan dan dukung penuh proses tanggap-darurat, rehab dan rekon berjalan sebaik mungkin. Insya Allah masyarakat NTB segera bangkit kembali dan berbagai sektor kembali menggeliat terutama sektor pertanian dan pariwisata,” tuturnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait