TARAKAN, iNews.id – Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Baharkam Polri mengamankan satu kapal tongkang dan dua buah kapal tugboat yang diduga membawa barang impor ilegal saat melintas di Perairan Bulungan, Kalimantan Utara. Saat diperiksa petugas, kapal yang membawa ratusan barang impor asal Shanghai, China itu tidak memiliki kelengkapan dokumen resmi.
“Kapal patroli nakula kami menghentikan kapal tongkang dan dua buah tugboat di Perairan Bulungan. Hasil pemeriksaan, mereka tidak bisa menunjukkan dokumen resmi untuk berlayar di perairan Indonesia,” ujar Direktur Polair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Pol Lotharia Latif, yang memimpin langsung patroli tersebut.
Barang yang dibawa kapal tongkang itu antara lain sejumlah sparepart alat berat seperti link 122 koli, roller 74 koli, sporcket 70 pcs, idler 32 koli, shae 12 koli, filter danalson 6 koli, steel wire 5 rool, propeler 4 buah, tali nilon 41 rool, karpet semen 60 rol, jangkar 3 buah, molen 2 unit, speedboat tanpa mesin 2 unit, dan kontainer berisi filter 2 buah.
Dari hasil penindakan kejahatan penyelundupan barang impor itu, petugas telah menetapkan dua orang tersangka, yakni anak buah kapal (ABK) berinisial IB, nakhoda dari kapal Tugboat Dolpin, dan HZ, nakhoda Tugboat Alexander.
“Kedua tersangka kami jerat dengan Pasal 323 Ayat 1 juncto Pasal 219 Ayat 1 Undang Undang RI Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran,” ujar Latif.
Selanjutnya, ratusan barang impor selundupan itu diamankan petugas. Barang bukti sitaan itu nanti akan diserahkan ke Kantor Pelayanan Pengawasan Bea Dan Cukai (KPPBC) Tarakan, untuk ditindaklanjuti menyangkut masalah administrasi pemasukan barang dari luar negeri sesuai dengan Undang Undang (UU) Kepabeanan.
Editor : Donald Karouw
tarakan kalimantan utara ditpolair baharkam polri perairan buyungan penyelundupan barang impor china
Artikel Terkait