KENDARI, iNews.id - Pasien reaktif virus corona (Covid-19), Nonci Mide (87) telantar selama berjam-jam di mobil ambulans setelah ditolak dua rumah sakit di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (21/8/2020). Kedua rumah sakit itu yakni RS Santa Anna dan RSUD Kota Kendari.
Pengelola kedua rumah sakit tidak menerima pasien tersebut dengan alasan ruang perawatan pasien Covid-19 sudah penuh.
Keluarga pasien, Irfan menuturkan, kakeknya Nonci Mide masuk ke rumah sakit dengan keluhan patah tulang kaki kanan setelah jatuh dari kamar mandi.
“Pertama dibawa ke RS Santa Anna dan sempat mendapatkan perawatan dari tim medis, namun setelah di-rapid tes dan hasilnya reaktif. Kakek saya kemudian ditolak dengan alasan rumah sakit swasta ini bukan rujukan pasien Covid-19,” katanya.
Petugas RS Santa Anna kemudian memberikan rujukan ke RSUD Kota Kendari. Pasien pun dibawa ke rumah sakit pelat merah itu. Namun, keluarga kecewa dengan sikap RS Aanta Ana yang tidak menyiapkan mobil ambulas dan menyuruh untuk menumpamg mobil pikap yang melintas di depan rs.
“Untung pas ada mobil ambulas yang melintas dan mau mengevakuasi pasien,” katanya.
Tiba di RSUD Kendari, kata dia, pasien tidak langsung dibawa masuk ke ruang isolasi. Pasien harus menunggu selama dua jam di dalam ambulans tepat di depan ruang instalasi gawat darurat (IGD) dengan alasan ruang Covid -19 telah penuh.
“Kami kemudian menghubungi kepala rumah sakit dan baru pasien dievakuasi ke ruangan oleh petugas medis dengan menggunakan pakaian alat pelindung diri,” ujarnya.
Setelah dilayani, Nonci Mide langsung menjalani pemeriksaan tes swab. Jika hasilnya positif maka akan langsung diisolasi dan dirawat sebagai pasien Covid-19.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait