PASANGKAYU, iNews.id - Puluhan rumah warga di pesisir pantai Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar) hancur dihantam gelombang tinggi. Cuaca buruk belakangan hari terakhir diduga menjadi penyebab munculnya ombak pasang maksimal.
Korban yang rumahnya hancur, Nurania (59) mengatakan, ombak pasang kini makin mendekati bibir pantai di Desa Karya Bersama, Kecamatan Pasangkayu. Kondisi ini terjadi karena abrasi pantai sejak 2014 lalu yang tak kunjung diperhatikan pemerintah daerah (pemda).
"Dulu belakang rumah ini bukan langsung laut. Tapi masih ada lapangan, dan kebun keluarga," kata dia kepada iNews di pesisir pantai Desa Karya Bersama, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, Sulbar, Rabu (27/2/2019).
Rumah Nurania yang berada di samping jalan Trans-Sulawesi yang menghubungkan Sulbar dan Sulawesi Tengah (Sulteng) ini juga terancam putus. Sebab air laut, kata dia, semakin mendekati jalan dengan jarak ke bibir pantai sekitar tiga meter.
Kondisi ini, kata dia, sama sekali tak pernah mendapat perhatian Pemerintah Kabupaten Pasangkayu, dan Pemerintah Provinsi Sulbar. Menurutnya, petugas yang mendatangi warga di sini hanya sekadar mengambil gambar rumah mereka, dan tak ada realisasi selanjutnya.
"Seperti janji-janji palsu saja," ujar dia.
Sementara Nurania dengan keluarganya saat ini terpaksa mengungsi ke rumah kerabat mereka. Karena rumahnya telah ambruk diterjang ombak yang terjadi beberapa hari lalu. Warga pun ramai-ramai mencegah ombak pasang tumpah ke jalan dengan memasang tanggul pasir.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait