KUPANG, iNews.id – Kapal Wahyu Ilahi yang dilaporkan hilang kontak di Perairan Flores, tepatnya di Marapokot, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) ternyata terbakar di perairan Pulau Bonerate, Sulsel, Sabtu, 1 September 2018.
Akibat kejadian itu, ratusan hewan ternak yang berada di kapal mati terpanggang. Sedangkan 17 anak buah kapal (ABK) selamat setelah ditolong nelayan lain yang melintas di lokasi kejadian. "Kami mendapatkan informasi dari salah satu korban yang selamat dalam peristiwa itu bahwa kapal pengangkut ternak itu terbakar di Teluk Bonerate," kata Kepala Kantor Basarnas Maumere, I Putu Sudayana, Minggu (2/9/2018).
Menurut Sudayana, kebakaran dialami kapal pengakut ternak asal Jeneponto, Sulsel ini terjadi ketika sudah tiba di sekitar perairan Teluk Bonerate, Sulsel. Ketika tiba di teluk Bonerate atau sekitar 29 mil laut dari Pulau Bonerate, kapal berpenumpang 20 orang dan penuh dengan muatan ternak itu terbakar.
Dia mengatakan, pada saat kejadian itu sebanyak tujuh awak kapal kapal (ABK) serta 13 orang penumpang berhasil menyelamatkan diri. Para penumpang, kata Putu, berhasil diselamatkan KM Sejahtera 04 yang saat itu berada tidak jauh dari lokasi kejadian.
Putu yang menjadi pengendali operasi SAR pencarian kapal pengakut hewan, Wahyu Ilahi mengatakan seluruh penumpang serta ABK yang berhasil diselamatkan telah dievakuasi menuju Probolinggo, Jawa Timur. "Kapal yang menolong para penumpang sedang dalam perlayaran dan akan tiba di dermaga Probolinggo pada Minggu (2/9) sekitar pukul 18.00 Wita,"katanya.
Sebelumnya dilaporkan KMP Wahyu Ilahi hilang kontak dan tenggelam dalam pelayaran dari dermaga Marapokot, Kabupaten Nagekeo, Kamis (31/9) menuju Jeneponto, Provinsi Sulsel. Kapal tersebut sebelumnya dilaporkan mengangkut 100 penumpang dan 200 ekor hewan ternak. Namun, Basarnas Maumere merilis kapal itu hanya membawa 13 penumpang dan 7 ABK. Sedangkan jumlah ternak yang diangkut sebanyak 300 ekor.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait